Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua NU NTT Ditunjuk Jadi Ketua Panitia Pesta Paduan Suara Gerejani

Kompas.com - 24/04/2019, 22:52 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Asisten I Bidang Pemerintahan Setda NTT itu mengapresiasi dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan Gubernur NTT kepada dirinya selaku ketua PWNU NTT

Hal itu mencerminkan sikap seorang pemimpin sebagai seorang negarawan. Pesparani sebagai sebuah acara nasional untuk merajut kebersamaan dan partisipasi publik tanpa dibatasi sekat-sekat agama.

“Ini merupakan suatu kepercayaan besar bagi saya dan PWNU NTT. Ini juga menjadi momentum perwujudan semangat ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa setanah air) dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan umat manusia sebagai ciptaan Allah) yang selalu dijunjung tinggi oleh Nahdlatul Ulama. Saya siap untuk menjalankan amanah yang berahmat ini,” kata Jamaludin.

Apresiasi dukungan gubernur

Ketua Umum LP3KN Adrianus Meliala mengatakan, tujuan dari kunjungan tersebut adalah untuk menyerahkan surat keputusan dari Menteri Agama dan Surat Rekomendasi Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) perihal penunjukan Kota Kupang, NTT, sebagai tuan rumah Pesparani Nasional Kedua Tahun 2020.

Pihaknya juga meminta dukungan dari Pemerintah Provinsi NTT agar bisa memfasilitasi pelaksanaan dan menyukseskan kegiatan tersebut.

Adrianus mengapresiasi antuasiasme Pemerintah Provinsi NTT terkait dengan ditetapkannya Kota Kupang sebagai tuan rumah Pesparani 2020.

Dia optimistis, dengan tanggapan positif dari Gubernur NTT, pelaksanaan kegiatan tersebut akan berjalan sukses.

“Kepanitiaan hanya satu, yakni yang ditentukan oleh daerah dengan melibatkan juga panitia nasional. Kami mengapresiasi tanggapan cepat dari bapak gubernur dengan segera mengusulkan dan menunjuk ketua panitia kegiatan tersebut. Kami justru sangat senang dengan dukungan dan semangat beliau. Melihat semangat respons gubernur, rasanya beliau akan habis-habisan,” katanya.

Adrianus pun memperkirakan jumlah peserta Pesparani nasional kedua tersebut akan meningkat dibandingkan sebelumnya.

Menurutnya, pada penyelenggaraan pertama di Ambon, Maluku, dengan segala keterbatasan, perhelatan itu bisa berjalan sukses dan dihadiri oleh sekitar 7.000 orang, apalagi di Kupang nantinya jumlah peserta akan mencapai 10.000 orang ditambah dengan observer dari luar negeri.

Baca juga: Kampanye di Kalbar, Jokowi Ajak Jaga Kerukunan dan Persatuan

Dengan waktu kegiatan selama seminggu, kata Adrianus, bisa dibayangkan dampak ekonomi dan perputaran uang dari kegiatan tersebut.

Kalau di Ambon butuh dana sekitar Rp 50 miliar, di Kupang dibutuhkan sekitar Rp 60 miliar yang bersumber dari APBN dan APBD.

"Kami sangat bangga karena gubernur mendukung penuh soal pendanaan juga menjamin dan berupaya keras agar presiden bisa hadir nantinya," kata Adrianus.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com