KOMPAS.com – Hari pencoblosan sudah tiba hari ini, Rabu (17/4/2019). Masyarakat Indonesia sedianya merayakan demokrasi dengan mengikuti pemilu serentak untuk memilih presiden-wakil presiden, juga anggota DPR dan DPD.
Namun ternyata, sebagian dari masyarakat itu mendapati kendala saat akan menggunakan hak pilihnya. Misalnya, proses pelaksaanaan pemilihan mengalami keterlambatan waktu, karena banyak logistik pemilu yang belum sampai di daerah-daerah tertentu.
Kejadian semacam itu banyak terjadi di berbagai daerah di Indonesia, misalnya di daerah-daerah berikut ini:
Hingga pagi tadi pukul 03.40 WIB, penyaluran logistik pemilu belum tiba di sejumlah TPS di Batam, Kepulauan Riau. Salah satunya di TPS 37 Kelurahan Sei Harapan.
Ketua Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS) setempat, Abas, mengaku kecewa atas keterlambatan ini. Karena hal ini membuat ia dan para anggota TPS lainnya harus berjaga di sepanjang malam menanti logistik diantar.
"Katanya pukul 20.00 WIB, Selasa (16/4/2019) logistik pemilu tiba. Tapi sampai pukul 03.40 WIB hari pencoblosan juga tidak sampai,” kata Abas.
Baca juga: Hingga Hari Pencoblosan, Logistik Pemilu di Batam Belum Juga Tiba
Hal yang sama juga terjadi di TPS 45 Kelurahan Sei Harapan. Kekecewaan juga sama-sama dirasakan oleh panitia KPPS di sana.
"Katanya satu jam lagi, tapi sampai pukul 03.45 WIB tidak kunjung tiba juga," kata Ketua KPPS 45 Sei Harapan, Doyo.
Akibat hal ini, para panitia tidak bisa menjalankan tugas dengan maksimal karena kondisi badan yang capek dan kurang tidur di malam hari.
Karena hal itu, Doyo berharap Bawaslu akan menyurati dan melaporkan seluruh Komisioner KPU Batam ke pihak Dewan Kehormatan Pelaksana Pemilu (DKPP) agar diberi sanksi berupa pemecatan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.