Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semangat Pengungsi Gunung Sinabung Rayakan Pesta Demokrasi 2019

Kompas.com - 17/04/2019, 06:00 WIB
David Oliver Purba

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Warga pengungsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara, tak mau kalah meramaikan pesta demokrasi pemilihan umum (pemilu) yang akan digelar Rabu (17/4/2019).

Salah satu warga pengungsi yang bersemangat untuk menyalurkan hak pilihnya adalah Minah bre Sitepu, warga tanah Karo yang kini tinggal di permukiman baru di Desa Bekerah, Siosar.

"Ya harus nyobloslah, itu penting," ujar Minah seperti dikutip dari Antara.

Kawasan hutan Siosar kini telah menjadi pemukiman baru penduduk para korban erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo.

Pemukiman yang dibuka oleh pemerintah seluas 458 hektar itu diperuntukkan untuk bangunan perumahan bagi 1.700 kepala keluarga yang sebelumnya tinggal di radius tiga kilometer, dari Gunung Sinabung, yakni dari Desa Sukameriah dan Desa Gurukinayan (Kecamatan Payung), dan dari Desa Bekerah, Desa Simacem dan Desa Kutatonggal (Kecamatan Naman Teran).

Ada juga dari Desa Berastepu, Dusun Sibintun serta Desa Gamber (Kecamatan Simpang Empat).

Selain tempat bermukim, bagi pengungsi tersebut juga dibukakan lahan pertanian seluas sekitar 400 hektar.

Baca juga: Gugatan 9 Warga Desa Korban Erupsi Gunung Sinabung Disepakati

Minah mengatakan, sejak terjadi musibah erupsi Gung Sinabung, membuat dirinya menyadari perlunya pemerintah.

Ibu tiga anak itu menyebutkan kalau tidak ada pemerintah, warga di kaki Gunung Sinabung pasti kocar-kacir, seperti anak ayam kehilangan induknya.

Tak tahu harus tinggal di mana lagi setelah rumah dan tempat bercocok tanam rusak akibat erupsi gunung setinggi 2.441 meter itu.

Ketenangan dirasakan karena sudah ada rumah sendiri alias tidak lagi tidur bergelimpangan di tenda-tenda pengungsian.

"Saya pikir warga lain pun sama. Walau kawasan Siosar belum menjanjikan dibandingkan saat hidup di lahan subur di kaki gunung, kehidupan kami saat ini setidaknya sudah tenang," katanya.

Selain itu juga Minah merasa lebih aman dari kawasan zona merah yang masih terlarang untuk ditempati penduduk sekitar kaki Gunung Sinabung.

Karena merasakan perlu kehadiran pemerintah dalam membantu kehidupannya, Minah beserta anak-anaknya dan warga lain di Siosar semakin antusias menggunakan hak suara pada Pemilu 2019.

Dia dan penduduk lain bisa secara serentak memilih presiden/wakil presiden, anggota DPR RI dari daerah pemilihan di Sumut, anggota DPD RI dari Sumut, anggota DPRD Sumut, dan anggota DPRD Kabupaten Karo.

Walaupun sosialisasi Pemilu 2019 tidak banyak dilakukan di Siosar, Namun, dia sudah mengetahui bahwa pemilu tahun ini hanya berlangsung sekali dan secara serentak memilih presiden dan wakil rakyat.

Soal siapa yang dipilih termasuk calon presiden, Minah mengaku sudah punya pilihan. Yang pasti Minah berharap ke depannya, Indonesia khususnya di Sumut semakin maju dalam segala hal.

Dia berharap, kehidupan masyarakat di Siosar semakin baik.

"Apapun kondisinya, hak suara harus digunakan. Dengan menggunakan hak suara diharapkan terjadi pemerintahan yang lebih baik ke depannya," katanya.

Peran pemerintah

Warga lainnya, Pendeta Rocky Marchiano Tarigan juga mengakui semakin tingginya kesadaran warga akan arti kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.

Musibah bencana erupsi bukan saja membuat warga semakin beriman, tetapi juga sadar pentingnya arti pemerintah.

Baca juga: Ini Pesan Edy Rahmayadi untuk Relokasi Pengungsi Gunung Sinabung Tahap 3

Kesadaran nyoblos, ujar Pendeta di GBKP Bekarah Simacem Siosar itu sudah terlihat di Pilkada Gubernur Sumut 2018. Warga terlihat memadati tempat pemungutan suara (TPS) yang ditempatkan di jambur yang berada di sekitar pemukiman warga Siosar.

Karo kondusif

Bupati Karo Terkelin Brahmana meyakini bahwa keamanan di Karo akan tetap terjaga jelang, saat, dan setelah Pemilu 2019.

Selain tingkat pendidikan termasuk pengetahuan politik masyarakat Karo semakin tinggi, warga daerah itu termasuk merupakan warga yang sadar hukum.

Dia memberi contoh pada Pemilu 2014 dan Pemilihan Gubernur Sumut 2018, tidak ada kasus yang menonjol termasuk di kawasan pengungsian dan relokasi Siosar.

Data dari KPU Kabupaten Karo menunjukkan bahwa jumlah masyarakat yang terdaftar sebagai pemilih Pemilu 2019 sebanyak 284.312 orang, terdiri atas laki -laki sebanyak 137.719 orang dan perempuan sebanyak 146.543 orang.

Angka itu berdasarkan hasil rapat pleno terbuka penetapan rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan 2 (DPTHP-2) Kabupaten Karo tanggal 17 Februari 2019.
Mereka tersebar di 269 desa/kelurahan dalam 17 kecamatan di Kabupaten Karo. Mereka akan memberikan suara di 1.139 TPS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com