Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Winarto Sulap Kayu Limbah Jadi Miniatur Bis Mirip Aslinya

Kompas.com - 10/04/2019, 17:21 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

Masing-masing ukuran itu juga mempunyai masa penyelesaian pengerjaan yang berbeda dan cukup lama. Mulai dari 1 minggu hingga 2 minggu penyelesaian.

Baca juga: Jepang Segera Uji Coba Miniatur Lift Ruang Angkasa

Diakui Winarto, lamanya proses satu pengerjaan bis miniatur itu karena cukup rumitn dan banyak sekali detail yang harus dikerjakan menggunakan tangan.

Proses pengeringan cat yang mengandalkan sinar matahari juga menambah durasi waktu.

Harga dan Pemasaran

Keuntungan yang didapat dari usahanya itu lumayan tinggi. Ini juga yang menjadi alasan dia meninggalkan pekerjaannya sebagai tukang bangunan dan fokus pada pembuatan miniatur bis sejak 2018 yang lalu.

Setiap unit bis, dia mampu meraup untung hingga 50 persen dari modal. Dia menjual masing-masing ukuran bis itu mulai Rp 350.000, Rp 900.000, hinga Rp 1,5 juta.

Pemasarannya dia fokuskan melalui lapak online, memanfaatkan akun Facebook dengan nama Abdi eky stiawan. Meski hanya lewat Facebook, penjualannya selama ini cukup lancar dan permintaan datang dari berbagai wilayah.

"Kebanyakan warga Surabaya yang memesannya," ujar bapak dengan 1 anak ini.

Baca juga: Unik, Hotel di Solo Ini Ciptakan Miniatur Masjid dari Bahan Kue Kering

Rupanya banyak juga pelanggan Winarto, yang tidak hanya memesan bisnya. Ada juga yang mempercayakan pembuatan ban darinya.

Itu karena ban karet buatannya mempunyai kualitas bagus dan mirip aslinya. Dia membuatnya dari kayu yang dibentuk pelek lalu dibungkus karet.

Pengembangan

Winarto mengaku tidak lantas puas dengan hasil kreasinya itu. Dia berupaya terus mengasah keahliannya dan mengembangkan produknya.

Dia pernah melakukan uji coba dengan membuat miniatur bisnya bisa dikendalikan remot. Namun upaya itu belum bisa berjalan maksimal.

Baca juga: Win Bara Biru, Pesulap Limbah Kayu Jadi Miniatur Harley-Davidson

"Boros dibaterai. Mungkin kalau ukuran bisnya lebih kecil, bisa pakai remote control," ujarnya.

Dia terus memantau media sosial untuk mengetahui trend yang sedang berkembang dan dicari masyarakat.

Dari situ, dia juga mengembangkan usahanya tidak hanya bis saja tetapi juga mainan lain seperti eskavator yang berpenggerak air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com