Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Rini Klaim Industri Pertahanan Indonesia Semakin Baik

Kompas.com - 06/04/2019, 13:15 WIB
Dendi Ramdhani,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menilai perkembangan industri pertahanan tanah air terus menunjukan peningkatan.

Salah satunya, kendaraan tempur buatan PT Pindad, APS-3 Anoa, yang popularitasnya kian mendunia.

Sampai saat ini, kata Rini, lebih dari 300 kendaraan tempur lapis baja itu digunakan PBB di berbagai negara seperti Lebanon, Afrika Tengah, dan Sudan.

"Sangat bangga, sekarang Pindad lebih baik. Sekarang Anoa sudah lebih dari 350 unit dipakai PBB. Sekarang proses medium tank sedang disiapkan. Semoga akan dipakai dunia," kata Rini dalam acara HUT PT Pindad di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Sabtu (6/4/2019).

Baca juga: Menhan Malaysia Disebut Tertarik Medium Tank Pindad

Selain itu, Rini menambahkan, PT Pindad akan segera memiliki gedung fasilitas produksi munisi di Malang.

Hadirnya gedung baru itu, sambung Rini, diharapkan mampu menambah kapasitas pembuatan amunisi untuk TNI dan Polri.

"Sebelumnya seperti amunisi kita belum bisa supply semua, sekarang kita bisa," ujarnya.

Baca juga: Menhan: Medium Tank PT Pindad Siap Diproduksi Masal

 

Sementara itu, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose menjelaskan, gedung munisi itu merupakan penyertaan modal negara (PMN) tahun 2015 sebesar Rp 700 miliar.

Gedung itu akan meningkatkan produksi amunisi kaliber kecil dari 120 juta butir per tahun menjasi 297 juta butor per tahun.

"Dana produksinya tahun 2019 akhir kita sudah harus mulai memproduksi untuk mengisi kebutuhan amunisi TNI Polri. Artinya, akhir tahun kita akan mulai sampai dengan 297 juta butir per tahun," tutur Abraham.

Baca juga: Kurangi Impor, Ridwan Kamil Berencana Beli Produk Pindad hingga LEN

Namun, kata Abraham, penambahan produksi amunisi belum bisa sepenuhnya menutup kebutuhan amunisi TNI Polri yang mencapai 500 juta butir per tahun.

Untuk itu, PT Pindad meneken kerja sama dengan Water Burry Farrel, Kanada, untuk memenuhi kebutuhan itu.

"Kalau saya bilang itu bisa dikatakan masih separuh lebih karena kebutuhan TNI itu bisa sampai 500 juta butir per tahun. Kita sudah menandatangani kerja sama dengan Kanada di Bali untuk memperbesar kapasitas produksi kita menjadi 350 juta butir per tahun, itu masih dalam tahap kajian investasi kita mendahulukan PMN kita dengan dana Rp 700 miliar tahun 2015," jelasnya.

Kompas TV PT. Pindad persero melaksanakan uji daya gempur medium tank karya anak bangsa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com