Berdasar rilis hasil survei Lembaga survei Rectoverso Institute bekerja sama dengan Jaringan Survei Pemuda Pelajar (JSPP) Jawa Barat, elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf berada di angka 48 persen, unggul tipis dari pasangan Prabowo-Sandiaga yang memiliki tingkat elektabitas 47 persen. Sementara yang belum memilih hanya 4 persen.
“Kecenderungannya memang imbang tapi di sini pasangan 01 lebih unggul sedikit,” kata Peneliti Rectoverso Institute, Romdin Azhar di rumah makan Sindang Reret, Jalan Surapati, Kota Bandung, Senin (1/4/2019).
Lebih lanjut Romdin menjelaskan, tren elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin dapat dikatakan naik sejak satu tahun ke belakang, tepatnya pada bulan Mei dan Juni 2018. Pada saat itu, Jawa Barat masih menjadi lumbung suara untuk Prabowo Subianto.
Baca berita selengkapnya: Survei Rectoverso Institute: Di Jawa Barat, Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin 49 Persen dan Prabowo-Sandiaga 47 Persen
Pada hari Senin siang (1/4/2019), Presiden Joko Widodo mengunjungi Posko Pengungsian GOR Toware, Kabupaten Jayapura. Dirinya segera meminta pemerintah daerah setempat untuk segera menetapkan wilayah yang akan dijadikan tempat relokasi bagi korban terdampak bencana banjir bandang.
Gubernur Papua Lukas Enembe menyatakan siap untuk mencari dan membebaskan lahan yang diminta.
"Kalau tanah, kami sudah kirim tim dan mereka sudah negosiasi dengan pemilik. Jadi, kalau dia sudah dapat tempatnya, pasti kami akan bebaskan," ujar Lukas.
Namun, Gubernur Lukas akan mencari lokasi relokasi korban banjir masih berada di jalur Trans Papua.
"Kami harap harus di sepanjang jalan Jayapura-Wamena (Kabupaten Jayawijaya)," kata dia.
Baca berita selengkapnya: Diminta Presiden Tetapkan Wilayah Relokasi, Ini Jawaban Gubernur Papua
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin untuk Jawa Barat, Dedi Mulyadi menilai, Jokowi adalah seorang prsiden yang memiliki kemampuan diplomasi dan pengaruh tingkat tinggi. Menurut Dedi, saat berfoto, Jokowi selalu diapit pada pemimpin dunia.
"Coba lihat Presiden sebelumnya, di mana posisi dia saat berfoto," kata Dedi kepada Kompas.com via sambungan telepon, Senin (1/4/2019).
Dedi mengatakan, diplomasi tidak perlu dipahami dari cara berpidato yang menggebu-gebu di forum internasional.
Cara berfoto seorang pemimpin di tengah-tengah para pemimpin dunia pun menunjukkan sebuah kekuatan diplomasi yang cukup besar.
"Itu sudah menunjukkan kelas diplomasi seoarang pemimpin," kata Dedi.
Baca berita selengkapnya: Dedi Mulyadi: Dari Cara Berfoto, Jokowi Punya Kemampuan Diplomasi Kelas Tinggi
Sumber: KOMPAS.com (Putra Prima Perdana, Dhias Suwandi, Michael Hangga Wismabrata, Caroline Damanik)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.