Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Pengalaman Jokowi Dicegat 9 Kali untuk Salaman hingga Sandiaga "Mati Gaya" Bertemu Milenial

KOMPAS.com - Berita tentang pengalaman Presiden Joko Widodo saat berkunjng di Sulawesi Utara pada hari Minggu (31/3/2019) menjadi trending di Kompas.com.

Saat itu Presiden Jokowi dicegat sembilan kali mulai dari bandara hingga tiba di lokasi acara. Waktu tempuh yang seharusnya hanya 15 menit pun menjadi sangat lama karena kejadian tersebut.

Sementara itu, pengalaman unik juga dialami oleh calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno saat tiba di Bandara Adisucipto Yogyakarta.

Saat itu Sandiaga sempat menyangka kerumunan anak muda yang ada di bandara sedang menunggu dirinya, akan tetapi ternyata fan dari Youtuber Atta Halilintar.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

Pengalaman unik dialami oleh Presiden RI Joko Widodo ketika berkunjung ke Sulawesi Utara, Minggu (31/3/2019).

Pengalaman ini diceritakannya di hadapan ribuan peserta Konferensi Gereja dan Masyarakat (KGM) X Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) tahun 2019 di Hotel Sutan Raja, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara‎.

Dia bercerita dicegat sembilan kali mulai dari bandara hingga tiba di lokasi acara. Waktu tempuh yang seharusnya hanya 15 menit pun menjadi sangat lama karena insiden itu.

"Saya tadi sampai Bandara Sam Ratulangi jam 18.00 WITA kurang. Katanya dari bandara ke sini hanya 15 menit, ternyata sampai sini 1,5 jam," ungkap Jokowi.

"Apa yang terjadi? Di jalan saya dicegat sembilan kali. Saya dipanggil warga, Pak-pak. Ya saya turun mobil, bersalaman. Sudah salaman, minta selfie juga. ‎Inilah kenapa tadi kami terlambat," tambah Jokowi.

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno sempat "mati gaya" setelah menyapa kerumunan anak muda di Bandara Adisucipto, Yogyakarta, Minggu (24/3/2019).

Pengakuan ini disampaikan Sandiaga dalam video yang diunggah di akun Twitter miliknya, @sandiuno.

"Milenial ramai banget di airport. Kirain nungguin saya, taunya nungguin Atta Halilintar. Hahaha.... Enggak apa2 deh, yang penting pada minta foto juga sama saya," tulis akun Twitter Sandiaga Uno.

Berdasar rilis hasil survei Lembaga survei Rectoverso Institute bekerja sama dengan Jaringan Survei Pemuda Pelajar (JSPP) Jawa Barat, elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf berada di angka 48 persen, unggul tipis dari pasangan Prabowo-Sandiaga yang memiliki tingkat elektabitas 47 persen. Sementara yang belum memilih hanya 4 persen.

“Kecenderungannya memang imbang tapi di sini pasangan 01 lebih unggul sedikit,” kata Peneliti Rectoverso Institute, Romdin Azhar di rumah makan Sindang Reret, Jalan Surapati, Kota Bandung, Senin (1/4/2019).

Lebih lanjut Romdin menjelaskan, tren elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin dapat dikatakan naik sejak satu tahun ke belakang, tepatnya pada bulan Mei dan Juni 2018. Pada saat itu, Jawa Barat masih menjadi lumbung suara untuk Prabowo Subianto.

Pada hari Senin siang (1/4/2019), Presiden Joko Widodo mengunjungi Posko Pengungsian GOR Toware, Kabupaten Jayapura. Dirinya segera meminta pemerintah daerah setempat untuk segera menetapkan wilayah yang akan dijadikan tempat relokasi bagi korban terdampak bencana banjir bandang.

Gubernur Papua Lukas Enembe menyatakan siap untuk mencari dan membebaskan lahan yang diminta.

"Kalau tanah, kami sudah kirim tim dan mereka sudah negosiasi dengan pemilik. Jadi, kalau dia sudah dapat tempatnya, pasti kami akan bebaskan," ujar Lukas.

Namun, Gubernur Lukas akan mencari lokasi relokasi korban banjir masih berada di jalur Trans Papua.

"Kami harap harus di sepanjang jalan Jayapura-Wamena (Kabupaten Jayawijaya)," kata dia.

Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin untuk Jawa Barat, Dedi Mulyadi menilai, Jokowi adalah seorang prsiden yang memiliki kemampuan diplomasi dan pengaruh tingkat tinggi. Menurut Dedi, saat berfoto, Jokowi selalu diapit pada pemimpin dunia.

"Coba lihat Presiden sebelumnya, di mana posisi dia saat berfoto," kata Dedi kepada Kompas.com via sambungan telepon, Senin (1/4/2019).

Dedi mengatakan, diplomasi tidak perlu dipahami dari cara berpidato yang menggebu-gebu di forum internasional.

Cara berfoto seorang pemimpin di tengah-tengah para pemimpin dunia pun menunjukkan sebuah kekuatan diplomasi yang cukup besar.

"Itu sudah menunjukkan kelas diplomasi seoarang pemimpin," kata Dedi.

Sumber: KOMPAS.com (Putra Prima Perdana, Dhias Suwandi, Michael Hangga Wismabrata, Caroline Damanik)

https://regional.kompas.com/read/2019/04/02/08000041/-populer-nusantara-pengalaman-jokowi-dicegat-9-kali-untuk-salaman-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke