Mulai 17 Maret 2019 lalu, masyarakat setempat memanfaatkan untuk membuka jasa wisata susur aliran sungai.
Hal ini untuk mengajak masyarakat kembali mengingatkan masa lalu, ketika air sungai masih banyak dimanfaatkan anak-anak untuk bermain.
Tak mahal, hanya dengan Rp 10.000 sudah bisa meminjam pelampung, ban dalam, jasa pemandu, dan mendapatkan minuman ringan. Saat ini, ada 57 orang pengurus dan pemandu yang terlibat dalam pengembangan saluran irigasi primer.
Pengunjung bisa menikmati 900 meter aliran saluran primer yang dicat warna warnai.
Kedepan, menurut Imam, masyarakat akan menata penjual kuliner, dan akan menyediakan kuliner masa lalu, hingga permaianan anak.
"Kami ajak masyarakat untuk mengingat memori masa lalu. Di mana masa lalu itu aliran sungai banyak digunakan masyarakat untuk beraktifitas mandi dan lain sebagainya," ucap dia.
Dia mengatakan, meski dikembangkan sebagai kawasan obyek wisata, namun yang utama adalah mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan.
Baca juga: Kepingan Baru dalam Penuntasan Banjir di Kawasan Sungai Citarum
Dengan aliran air yang bersih, kesehatan masyarakat akan terjaga. "Yang terpenting lingkungan sehat," ucap dia.
Pengurus Dewa Batu lainnya, Erwin Purnomo menambahkan, untuk sementara ini, upaya promosi dilakukan di sekolah dasar dan PAUD kawasan sekitar Dusun Blawong 1. Selain itu, mereka memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi.
Untuk jam buka, hari Senin hingga Kamis pukul 15.00 WIB, Jumat buka mulai jam 13.00 WIB.
Untuk Sabtu dan Minggu, sudah mulai buka 09.00 WIB, dan tutup pukul 17.00 WIB. "Semoga ke depan, selain bersih, juga menggerakkan perekonomian warga sekitar," kata dia.