KOMPAS.com — Ibu yang memaksa anaknya keluar dari mobil, KH, akhirnya meminta maaf atas kejadian tersebut. Saat itu KH mengaku khilaf saat memarahi anaknya yang menolak ikut les dengan baju seragam sekolah.
Aksi tidak terpuji KH tersebut sempat direkam oleh warga yang lalu diunggah ke media sosial.
Tindakan tersebut mengundang banyak komentar dari warganet. Polisi turun tangan untuk menyelesaikan kasus tersebut.
Berikut ini fakta penting dalam kasus tersebut:
Melalui sebuah video, KH meminta maaf atas perbuatannya yang telah meresahkan masyarakat.
Selain itu, dirinya memberi penjelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi saat itu. Dalam video itu tampak KH didampingi oleh Kanit PPA Polres Malang Kota Iptu Tri Nawangsari.
"Selaku orangtua yang berkaitan dengan viral video yang beredar di sosial media terkait dengan dugaan kekerasan terhadap anak, secara pribadi saya menyampaikan permohonan maaf atas viral video tersebut," katanya seperti dikutip dalam video tersebut.
Baca Juga: Bocah Korban Kekerasan di Pekanbaru Mengaku Disiksa sejak Januari 2019
KH menyampaikan, kejadian dalam video terjadi pada Selasa (26/3/2019) sekitar pukul 15.30 WIB. KH mengaku khilaf karena telah memperlakukan anaknya dengan emosi.
Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri menyampaikan bahwa penyelidikan terhadap kejadian di dalam video tersebut dihentikan. Hal itu seiring dengan permintaan maaf dan klarifikasi dari ibu tersebut.
"Di depan penyidik mengaku salah, khilaf, meminta maaf kepada masyarakat, terutama yang menonton video tersebut," kata Asfuri.
Antara ibu dan anak juga tidak ada masalah setelah kejadian tersebut. Sang anak yang masih kelas VI sekolah dasar juga tidak mengalami trauma.
"Kemarin hasil klarifikasi si anak tidak timbul trauma," katanya.
Baca Juga: Klarifikasi dan Permohonan Maaf Ibu yang Paksa Anaknya Keluar Mobil