Dalam proses pemeriksaan bertahap selama sepekan ini, Taufik didampingi staf Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Kepala Dusun Lendang Cempaka, Petugas Puskesmas dan ibu kandung Taufik Mistari (37), yang selama ini terpisah hidupnya dengan Taufik, lantaran menikah lagi dan pindah ke desa lain.
Mistari mengaku bahagia anak keduanya itu mendapat perhatian dari pemerintah Malaysia dan pemerintah NTB, apalagi sejak lahir Taufik tak bisa mendengar.
Kini dia akan lebih sering memperhatikan Taufik apalagi gempa dan longsor di air terjun Tiu Kelep membuatnya takut kehilangan Taufik.
"Senang saya anak saya mau diobati, diperbaiki telingannya biar dia bisa mendengar. Sejak lahir anak saya ini memang tidak bisa mendengar," katanya.
Mistari mengaku meninggalkan anaknya bersama sang nenek, Siranim (60), ketika Taufik masih berusia tiga tahun, Mustari meninggalkan putra keduanya lantaran menikah lagi dan pindah ke Desa lain atau Desa Senaru, Lombok Utara.
Sebelumnya diberitakan, Taufik menjadi buah bibir setelah membantu 22 wisatawan asal Malaysia, keluar dari lokasi bencana saat kawasan wisata Tiu Kelep, Senarua, Lombok Utara, dihantam longsoran batu, beberapa waktu lalu.
Dengan segala keterbatasannya, Taufik membantu menunjukkan jalur evakuasi kepada para wisatawan asal Malaysia itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.