Salin Artikel

Sebelum Operasi, Dokter Ahli THT Malaysia Tangani Perawatan Bocah Penyelamat Turis Korban Longsor Lombok

Taufik akan menjalain operasi telinga dan mulut yang akan dibiayai pemerintah Malaysia. 

"Taufik telah menjalani serangkaian pemeriksaan di RSUP NTB, dan kemungkinan dokter ahli THT dari Malaysia akan ke Lombok dan berdiskusi dengan tim dokter di RSUP NTB," kata Kepala Humas RSUP NTB Sholikin, kepada Kompas.com, Kamis (28/3/2019).

Janji Kedutaan Malaysia yang ingin membantu proses operasi Taufik nampaknya akan benar-benar terwujud. Proses observasi  dan pemeriksaan intensif terhadap Taufik telah dilakukan dalam pekan ini yang dimulai sejak Sabtu hingga Senin di RSUP NTB.

Di RSUP NTB pada Senin lalu, Taufik menjani pemeriksaan di Poli THT (telinga hidung tenggorokan) dan Poli Anak.

Proses pemeriksaan dilakukan secara intensif dilakukan tim dokter RSUP NTB, yang terus berkoordinasi dengan kedutaan Malaysia.

Taufik alami penyakit langka

Wakil Direktur RSUP NTB Dokter Agus Rusdhy Hariyawan mengatakan, apa yang dilami Taufik merupakan penyakit langka. 

Taufik menderita mikrotia atau pengecilan atau pengerutan telinga. Kasus itu bisa ditangani tim dokter THT di indonesia.

"Kasus ini akan lebih mudah di proses oleh para tim dokter apabila masih ada lubang menuju genderang telinga, masih ada harapan, dan dokter ahli THT kita tak kesulitan menanganinya," kata Rusdy.

Meski demikian pihak RSUP NTB akan sangat senang dan terbuka atas rencana kedatangan ahli THT dari Malaysia, Lukman, yang tertarik dengan kasus Taufik, untuk membantu proses operasi.

"Kita semua menganggap proses operasi terhadap Taufik akan bermamfaat bagi penanganan pasien-pasien serupa lainnya, yang selama ini tidak tahu harus bagaimana mengatasi jenis kelainan seperti Taufik ini," kata Rusdy.

Dikatakannya bahwa rangkaian pemeriksaan akan terus dilakukan sampai kondisi Taufik benar-benar siap menjalani operasi.

Perwakilan Pemerintah Malaysia, Ade Meliana mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan segala kebutuhan Taufik, termasuk meminta kedua orangtua Taufik mendukung proses operasinya nanti.

"Kita berharap ini bisa berjalan lancar, semua pihak ikut membantu. Itu sangat penting bagi Taufik, apalagi dia saat ini hanya tinggal dengan neneknya. Saya lihat fotonya, kasihan (foto di Kompas.com)," katanya.

Dalam proses pemeriksaan bertahap selama sepekan ini, Taufik didampingi staf Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Kepala Dusun Lendang Cempaka, Petugas Puskesmas dan ibu kandung Taufik Mistari (37), yang selama ini terpisah hidupnya dengan Taufik, lantaran menikah lagi dan pindah ke desa lain.

Mistari mengaku bahagia anak keduanya itu mendapat perhatian dari pemerintah Malaysia dan pemerintah NTB, apalagi sejak lahir Taufik tak bisa mendengar.

Kini dia akan lebih sering memperhatikan Taufik apalagi gempa dan longsor di air terjun Tiu Kelep membuatnya takut kehilangan Taufik.

"Senang saya anak saya mau diobati, diperbaiki telingannya biar dia bisa mendengar. Sejak lahir anak saya ini memang tidak bisa mendengar," katanya.

Mistari mengaku meninggalkan anaknya bersama sang nenek, Siranim (60), ketika Taufik masih berusia tiga tahun, Mustari meninggalkan putra keduanya lantaran menikah lagi dan pindah ke Desa lain atau Desa Senaru, Lombok Utara.

Sebelumnya diberitakan, Taufik menjadi buah bibir setelah  membantu 22 wisatawan asal Malaysia, keluar dari lokasi bencana saat kawasan wisata Tiu Kelep, Senarua, Lombok Utara, dihantam longsoran batu, beberapa waktu lalu.

Dengan segala keterbatasannya, Taufik membantu menunjukkan jalur evakuasi kepada para wisatawan asal Malaysia itu.


 

 

https://regional.kompas.com/read/2019/03/28/14403831/sebelum-operasi-dokter-ahli-tht-malaysia-tangani-perawatan-bocah-penyelamat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke