Hingga Selasa (19/3/2019), luasan area ekskavasi sudah mencapai 380 meter persegi ke arah barat.
Di sisi timur bangunan paduraksa, atau lahan yang sudah dikeruk untuk dijadikan ruas jalan tol diperkirakan merupakan halaman terasering.
Lokasi ini mengarah ke Sungai Amprong dan jarak dari bangunan paduraksa ke Sungai Amprong di sisi timur sekitar 25 meter.
"Sungai menjadi sumber kehidupan. Untuk mengambil air, mencuci," kata Wicaksono.
Baca Juga: Struktur Bangunan Baru Ditemukan saat Ekskavasi Situs di Tol Pandaan-Malang
BPCB tidak memperpanjang proses ekskavasi terhadap situs purbakala itu. BPCB hanya melakukan ekskavasi selama 10 hari, terhitung dari Selasa (12/3/2019) hingga Kamis (21/3/2019).
Kepala BPCB Jawa Timur, Andi Muhamad Said mengatakan, pihaknya tidak bisa memperpanjang ekskavasi itu karena terkendala anggaran.
"Program pemerintah sudah ditetapkan setiap tahun nih. Hanya sekian nih. Kalau melebihi itu terus uangnya dari mana. Kami ada jatahnya," kata Andi, saat diwawancara usai rapat koordinasi di Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Selasa (19/3/2019).
BPCB akan menyerahkan berbagai temuan hasil ekskavasi ke Balai Arkeologi Yogyakarta untuk diteliti lebih lanjut.
"Tugas pokok kami berkaitan dengan pelestarian. Penelitian dan aspek sejarahnya oleh Balai Arkeologi Yogyakarta," katanya. BPCB sudah menentukan area konservasi cagar budaya di kawasan tersebut.
Baca Juga: Balai Arkeologi Yogya Gelar Ekskavasi Cari Jejak Kerajaan Ngurawan di Dusun Ngrawan
Jika diangap perlu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang akan melanjutkan proses ekskavasi.
"Kalau nanti dianggap bahwa memang harus ada salah satu lokasi sebagai situs yang perlu dilestarikan, kami dari Pemda sangat mendukung," kata Made.
Made Arya akan mengajukan anggaran ekskavasi di APBD Perubahan Kabupaten Malang.
Seperti diketahui, situs yang ditemukan di lokasi proyek Tol Pandaan-Malang seksi 5 kilometer ke-37 Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, diperkirakan merupakan bekas fondasi bangunan suci masa Kerajaan Singosari pada abad ke-13.
"Kalau anggaran masih koordinasi dengan Pak Bupati dan masukan dari BPCB butuh anggaran berapa yang dibutuhkan nanti dianggarkan di PAK," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.