Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Ekskavasi Situs Singosari di Malang, Dihentikan karena Tak Ada Dana hingga Diduga Kompleks Permukiman Pribadi

Kompas.com - 22/03/2019, 13:51 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

3. Area ekskavasi mencapai 380 meter persegi

Hingga Selasa (19/3/2019), luasan area ekskavasi sudah mencapai 380 meter persegi ke arah barat.

Di sisi timur bangunan paduraksa, atau lahan yang sudah dikeruk untuk dijadikan ruas jalan tol diperkirakan merupakan halaman terasering.

Lokasi ini mengarah ke Sungai Amprong dan jarak dari bangunan paduraksa ke Sungai Amprong di sisi timur sekitar 25 meter.

"Sungai menjadi sumber kehidupan. Untuk mengambil air, mencuci," kata Wicaksono.

Baca Juga: Struktur Bangunan Baru Ditemukan saat Ekskavasi Situs di Tol Pandaan-Malang

4. Kekurangan dana, BPCB akhiri ekskavasi 

Salah satu struktur batu bata yang ditemukan komplek situs suci di lokasi proyek Tol Pandaan-Malang seksi 5 kilometer ke-37 Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Kamis (21/3/2019). Proses ekskavasi oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur di lokasi itu tidak diperpanjang dan berakhir hari ini.KOMPAS.com/ANDI HARTIK Salah satu struktur batu bata yang ditemukan komplek situs suci di lokasi proyek Tol Pandaan-Malang seksi 5 kilometer ke-37 Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Kamis (21/3/2019). Proses ekskavasi oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur di lokasi itu tidak diperpanjang dan berakhir hari ini.

BPCB tidak memperpanjang proses ekskavasi terhadap situs purbakala itu. BPCB hanya melakukan ekskavasi selama 10 hari, terhitung dari Selasa (12/3/2019) hingga Kamis (21/3/2019).

Kepala BPCB Jawa Timur, Andi Muhamad Said mengatakan, pihaknya tidak bisa memperpanjang ekskavasi itu karena terkendala anggaran.

"Program pemerintah sudah ditetapkan setiap tahun nih. Hanya sekian nih. Kalau melebihi itu terus uangnya dari mana. Kami ada jatahnya," kata Andi, saat diwawancara usai rapat koordinasi di Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Selasa (19/3/2019).

BPCB akan menyerahkan berbagai temuan hasil ekskavasi ke Balai Arkeologi Yogyakarta untuk diteliti lebih lanjut.

"Tugas pokok kami berkaitan dengan pelestarian. Penelitian dan aspek sejarahnya oleh Balai Arkeologi Yogyakarta," katanya. BPCB sudah menentukan area konservasi cagar budaya di kawasan tersebut.

Baca Juga: Balai Arkeologi Yogya Gelar Ekskavasi Cari Jejak Kerajaan Ngurawan di Dusun Ngrawan

5. Jika perlu, proses ekskavasi akan dilanjutkan Pemkab Malang

Suasana ekskavasi situs di lokasi proyek Tol Pandaan-Malang seksi 5 kilometer ke-37 Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Senin (18/3/2019)KOMPAS.com / ANDI HARTIK Suasana ekskavasi situs di lokasi proyek Tol Pandaan-Malang seksi 5 kilometer ke-37 Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Senin (18/3/2019)

Jika diangap perlu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang akan melanjutkan proses ekskavasi.

"Kalau nanti dianggap bahwa memang harus ada salah satu lokasi sebagai situs yang perlu dilestarikan, kami dari Pemda sangat mendukung," kata Made.

Made Arya akan mengajukan anggaran ekskavasi di APBD Perubahan Kabupaten Malang.

Seperti diketahui, situs yang ditemukan di lokasi proyek Tol Pandaan-Malang seksi 5 kilometer ke-37 Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, diperkirakan merupakan bekas fondasi bangunan suci masa Kerajaan Singosari pada abad ke-13.

"Kalau anggaran masih koordinasi dengan Pak Bupati dan masukan dari BPCB butuh anggaran berapa yang dibutuhkan nanti dianggarkan di PAK," kata dia.

Baca Juga: 5 Fakta Ekskavasi Situs Purbakala di Tol Pandaan-Malang, Berasal dari Zaman Singosari hingga Ancam Proyek Tol 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com