KOMPAS.com — Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, DIY, terus melakukan pencarian korban longsor di Imogiri.
Sementara itu, Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan segera memperbaiki kompleks makam raja-raja Mataram di Imogiri, Bantul, yang longsor pada Minggu (17/3/2019) malam.
Namun, penanganan perbaikan masih memerlukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait.
Berikut ini fakta lengkap bencana banjir dan longsor di DIY:
BPBD Bantul, Yogyakarta, mencatat tiga korban tewas dan dua masih dalam pencarian akibat bencana longsor di di Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
"Total sampai saat ini ada 3 korban tewas dan 2 orang masih dalam pencarian," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Senin (18/3/2019).
Korban ketiga adalah Painem (71), warga Numpukan, Karangtengah, Imogiri, yang diketahui mengalami hipotermia karena banjir.
Sudiatmojo (86) menjadi korban tanah longsor di Kedungbuweng, Pajimatan, Wukirsari, Imogiri.
Satu korban lain diketahui bernama Sukiyat (56), warga Nogosari 2, Selopamioro, Imogiri.
"Korban hanyut semalam (Minggu, 17/3/2019) saat berada di pos ronda dan baru ditemukan siang ini," ujarnya.
Baca Juga: 6 Fakta Banjir dan Longsor di DIY, Bantul Paling Parah hingga Terjang Kompleks Makam Raja di Imogiri
Pencarian korban longsor di Dusun Kedungbuweng, Imogiri, yakni Eko Supatmi (46) dan Rufi Kusuma Putri (9), sempat dihentikan. Hal ini karena kondisi medan yang sulit dan sudah malam.
"Kami memutuskan bersama dandim dan polres untuk menghentikan proses pencarian. Besok pagi sekitar pukul 08.00 sudah mulai dilanjutkan," kata Dwi Daryanto, Senin (18/3/2019).
Dwi menjelaskan untuk mencari kedua korban, pihaknya sudah menerjunkan tiga alat berat, tetapi hingga petang belum ditemukan. Selain itu, alat berat juga sulit bergerak karena kondisi tanah masih labil.