Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Bencana Longsor di Imogiri, 2 Korban Masih Dicari hingga Tanah Labil Jadi Kendala

Kompas.com - 19/03/2019, 14:52 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

"Kesulitannya tanah di atas masih bergerak labil. Ada aliran air yang liar," ucapnya.

Baca Juga: Pencarian Korban Longsor di Imogiri Yogyakarta Dihentikan Sementara

3. Penyebab bencana banjir dan longsor di DIY

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan, penyebab banjir dan longsor di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta pada Minggu (17/3/2019) ialah cuaca ekstrem.

Cuaca ekstrem itu diakibatkan topan Savannah. Saat ini, imbas Savannah sudah mulai berkurang, tetapi masyarakat tetap harus waspada.

"Pertanyaannya kapan akan terjadi longsor? Menunggu pemicu. Pemicunya apa? Antara lain curah hujan yang ekstrem. Bisa juga pemicunya gempa bumi atau getaran sehingga kalau ditanya kapan longsornya, ya tinggal menunggu turunnya hujan yang ekstrem atau terjadinya getaran seperti itu," kata Dwikorita.

Baca Juga: Ini Penyebab Banjir dan Longsor di Yogyakarta Menurut Analisis BMKG

4. BNPB peringatkan cuaca ekstrem di DIY

Tim SAR gabungan melakukan evakuasi warga terdampak banjir di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (17/3/2019). Hujan deras yang turun sejak Sabtu (16/3) mengakibatkan banjir dan tanah longsor di sejumlah titik Kabupaten Bantul.ANTARA FOTO/HENDRA NURDIYANSYAH Tim SAR gabungan melakukan evakuasi warga terdampak banjir di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (17/3/2019). Hujan deras yang turun sejak Sabtu (16/3) mengakibatkan banjir dan tanah longsor di sejumlah titik Kabupaten Bantul.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mewaspadai potensi terjadinya bencana banjir dan longsor akibat anomali cuaca dalam beberapa hari ke depan.

"Fenomena alam peningkatan aliran udara basah dari Asia menuju wilayah Jawa teridentifikasi berlangsung hingga dua hari ke depan. Demikian juga siklon tropis Savannah dapat berdampak pada ketersediaan uap air yang melimpah terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Jawa," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers di Yogyakarta yang dikutip dari Antaranews, Senin (18/3/2019).

Menurut Sutopo, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melansir prakiraan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Yogyakarta hingga 20 Maret 2019.

Baca Juga: BNPB: Waspadai Potensi Banjir dan Longsor di Yogyakarta Dua Hari ke Depan

5. Warga mulai menyingkirkan sisa banjir

Kondisi Mapolsek Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Endapan lumpur dibersihkan pasca-banjir yang terjadi di kawasan itu, Senin (18/3/2019)KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Kondisi Mapolsek Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Endapan lumpur dibersihkan pasca-banjir yang terjadi di kawasan itu, Senin (18/3/2019)

Banjir di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, di sejumlah wilayah mulai surut pada Senin (18/3/2019).

Sejumlah warga yang rumahnya sempat terdampak banjir mulai berbenah dengan menyingkirkan endapan lumpur yang terbawa saat banjir.

Mapolsek Imogiri, misalnya, sampai saat ini masih dibersihkan dari endapan lumpur.

KSPKT Mapolsek Imogiri Aiptu Suyadi mengatakan, hujan deras pada Minggu (17/3/2019) sore mengakibatkan banjir menggenangi Mapolsek Imogiri pada Minggu malam. Ketinggian banjir mencapai dua meter.

"Saya datang sekitar pukul 19.30 WIB, tidak bisa masuk, air sekitar dua meter," katanya saat ditemui di Mapolsek Imogiri, Senin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com