Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Juta Rakyat Indonesia Suka BAB Sembarangan

Kompas.com - 16/03/2019, 17:51 WIB
Ahmad Faisol,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Kepala Bappenas RI Bambang Brodjonegoro menyebut 25 persen rakyat Indonesia masih belum mendapatkan akses sanitasi yang layak. Bahkan, sekitar 25 juta warga Indonesia masih buang air besar (BAB) sembarangan.

Selain itu, masih banyak warga yang membuang limbah rumah tangga ke sungai hingga mencemari lingkungan. 

 

Hal ini disampaikan Bambang saat meninjau Instalasi Pengelolaan Air Limbah Domestik (IPAL) komunal di Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (16/3/2019). 

Menurut Bambang, sanitasi berupa Instalasi Pengelolaan Air Limbah Domestik (IPAL) Komunal bisa menjaga lingkungan dan menjaga kesehatan warga.

Baca juga: Sanitasi dan Makanan Bayi Jadi Masalah di Pengungsian Gunung Agung

"Kami sesungguhnya menargetkan 25 juta orang tersebut mendapatkan sanitasi yang baik tahun ini, tapi meleset. Meski begitu, dalam lima tahun ke depan, atau pada 2024, kami targetkan rakyat nol persen BAB sembarangan, 25 juta rakyat tersebut mendapat sanitasi yang baik dan mendapatkan air yang bersih," kata Bambang. 

Dia menambahkan, pemerintah pusat memang getol membangun dan menyediakan akses sanitasi yang baik agar mereka hidup sehat. Sebab sanitasi yang buruk menimbulkan aneka macam penyakit.

Bambang yang didampingi sejumlah Direktur Jenderal Kementerian dan Bupati Probolinggo P. tantriana Sari juga sempat melihat sambungan pembuangan limbah IPAL Komunal di rumah warga. Sesekali dia mengobrol dengan warga dan menanyakan apakah IPAL Komunal tersebut bermanfaat.

Baca juga: Warga 6 Desa di Lampung Deklarasikan Pasukan Jihad Sanitasi

Plt Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo mengatakan tahun ini di Kelurahan Semampir akan dilakukan sambungan IPAL Komunal.

"Pada 2020 rencana pembangunan IPAL komunal di Desa Kalibuntu dan Kelurahan Kraksaan Wetan. Anggaranya sekitar Rp 2,5 miliar," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com