KLUNGKUNG, KOMPAS.com - Warga di sekitar Gunung Agung, Karangasem, Bali perlahan-lahan mengisi kantong pengungsian di sejumlah titik. Salah satunya di GOR Swecapura, Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung, Bali.
Hingga Jumat (22/9/2017) siang, terdapat 662 jiwa pengungsi yang ditampung di tempat ini. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat seiring pengungsi yang terus berdatangan.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Klungkung, Putu Widiada mengaku telah mengoperasikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pengungsi.
Sampai Senin siang, belum ada masalah berarti terkait konsumsi. Namun, di lokasi ini minim fasilitas toilet umum. Pengungsi harus berbagi toilet dengan siswa SMPN 3 Klungkung yang letaknya persis di depan GOR Swecapura. Di SMPN 3 hanya tersedia 10 buah toilet.
(Baca juga: 1.259 Warga Mengungsi Akibat Aktivitas Vulkanik Gunung Agung, Jumlah Terus Bertambah)
"Siapapun kalau ada mohon bantuan toilet portabel, peralatan provinsi saat ini semuanya difokuskan di Karangasem," tutur Widiada.
Selain fasilitas toilet, salah satu kebutuhan paling mendesak adalah makanan bagi anak-anak dan balita. Untuk sementara, makanan balita dan anak-anak masih bisa disediakan Dinas Kesehatan Klungkung.
Seiring arus pengungsi yang terus berdatangan, kebutuhan diperkirakan akan terus meningkat. "Susu dan bubur bayi tadi sudah didrop dinas kesehatan, pasti akan dibutuhkan terus," tutupnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.