Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Kritis, Orangutan dengan 74 Peluru di Tubuh Kondisinya Membaik

Kompas.com - 14/03/2019, 11:54 WIB
Daspriani Y Zamzami,
Khairina

Tim Redaksi


BANDA ACEH, KOMPAS.com – Setelah sempat kritis saat dilakukan perawatan, kini Hope, individu orangutan dengan 74 peluru yang bersarang di tubuhnya, sudah dinyatakan mulai membaik.

Kendati demikian, tim dokter masih belum bisa mengeluarkan seluruh peluru senapan angin yang masih bersarang ditubuhnya.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Sapto Aji Prabowo mengatakan, Hope masih dalam perawatan intensif tim medis Pusat Karantina Orangutan di Sibolangit, Sumatera Utara.

“Berdasarkan laporan tim kesehatan, hari ini Hope sudah mau makan walau belum banyak, kondisi agak membaik, tapi dokter masih membahas proses penanganan patah tulangnya, karena ada bagian tulang yang patah,” jelas Sapto Aji, kepada Kompas.com via WhatsApp messenger, Kamis (14/3/2019).

Baca juga: Induk Orangutan Hope Diberondong 74 Tembakan Senapan Angin, Ini 5 Faktanya

Menurut Sapto, tim dokter baru bisa mengeluarkan tujuh butir peluru yang bersarang di tubuh Hope.

“Sementara yang lainnya akan diangkat jika kondisi Hope sudah baik, itu pun akan dilakukan jika peluru yang bersarang tidak terlalu dalam, karena kalau terlalu dalam, peluru tidak bisa dikeluarkan karena akan membahayakan orangutan itu sendiri,” jelas Sapto.

Selain itu, BKSDA Aceh juga sudah mengirimkan surat kepada Kepolisian Daerah Aceh agar pihak kepolisian bisa melakukan penertiban terhadap penggunaan senjata angin ilegal di wilayah hukum Polda Aceh, untuk menghindari terulangnya kejadian penganiayaan orangutan sumatera ini, serta mengurangi perburuan ilegal yang menggunakan senapan angin.

Sebelumnya diberitakan, dua individu orangutan ditemukan terperangkap di perkebunan sawit warga di Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam, Aceh.

Awalnya keberadaan orangutan dilihat oleh warga. Kondisi orangutan yang terdiri dari induk dan anak berusia satu bulan ini kritis karena terluka.

Saat proses evakuasi, anak orangutan tewas karena mengalami malnutrisi. Sementara sang induk kritis dengan 74 peluru senapan angin bersarang di tubuhnya.

Kompas TV Keprihatinan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi Provinsi Sumatera Utara terhadap orangutan yang berada di Batang Toru membuat lembaga ini meminta sebuah bank pemberi dana hydrodam PLTA Batang Toru menghentikan bantuannya. <br /> Dengan menggunakan kostum orangutan, relawan dari Walhi Provinsi Sumatera Utara ini mendatangi kantor sebuah bank yang berada di Jalan Kapten Maulana Lubis. Berbagai poster penolakan pembangunan PLTA Batang Toru pun di bentangkan. Kedatangan Walhi ke kantor bank untuk memberikan surat permohonan untuk menghentikan dana yang digunakan untuk pembangunan PLTA Batang Toru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com