Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

52 Warga Pindah Karena Isu Kiamat, Bupati Ponorogo Minta Khofifah dan MUI Turun Tangan

Kompas.com - 13/03/2019, 15:54 WIB
Muhlis Al Alawi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.comBupati Ponorogo Ipong Muchlissoni meminta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa segera turun tangan menangani kasus kepindahan 52 warganya karena diterpa isu kiamat.

Bagi Ipong, penanganan aliran itu harus cepat dilakukan agar tidak melebar ke daerah lain.

"Saya harapkan Gubernur segera mengambil langkah. Saya khawatir kasus ini akan seperti Gafatar," kata Ipong saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/3/2019).

Baca juga: Kronologi 52 Warga Ponorogo Termakan Isu Kiamat, Beli Pedang Kyai Seharga Rp 1 Juta hingga Jual Aset untuk Bekal Akhirat

Tak hanya Khofifah, Ipong juga meminta MUI Jatim segera turun tangan lantaran peristiwanya lintas kabupaten. Bahkan ia mendapatkan informasi, aliran itu sudah meluas ke Kediri dan Blitar.

Menurut Ipong, Pemkab Ponorogo bersama ormas Islam dan MUI sudah turun ke lokasi untuk memberi pemahaman dengan berbagai macam cara. Namun, tidak mempan dan tembus.

"Untuk itu saat ini orang-orang lain yang belum terpengaruh kita bentengi sekarang supaya tidak melebar lebih dari 52 orang," kata Ipong.

Baca juga: Ada Isu Kiamat, 52 Warga Ponorogo Pindah ke Malang

Ipong menambahkan kasus ini sudah dilaporkan ke polisi. Namun, terkendala karena di lokasi tidak ada aktivitas keagamaan. Selain itu bila hendak menindak, polisi harus ke pondok pesantren langsung dan harus ada fatwa MuI dahulu.

Terhadap kasus itu, Ipong menyayangkan warga yang terpengaruh ajaran tersebut. Ia meminta kepala desa dan camat agar tidak ada lagi warga ke sana.

Diberitakan sebelumnya, Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni menyatakan warga Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan mulai pindah ke Malang setelah ada satu warga yang menyebarkan isu kiamat dari rumah ke rumah.

"Dua bulan lalu, Katimun (warga Desa Watu Bonang) usai pulang menimba ilmu datang dari rumah ke rumah mempengaruhi warga dan menyebarkan ajaran tersebut" kata Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni saat dihubungi Rabu siang.

Saat mendatangi rumah ke rumah, kata Ipong, disampaikan kepada warga kiamat sudah dekat. Untuk itu jamaah diminta menjual aset-aset yang dimiliki untuk bekal diakhirat atau dibawa dan disebarkan di pondok.

"Mereka juga sampaikan kalau masuk ke jemaah ini maka ketika dunia ini kiamat mereka tidak ikut kiamat," kata Ipong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com