KOMPAS.com - Banjir melanda 12 desa di 10 kecamatan di Kabupaten Bandung pada hari Kamis (7/3/2019).
Sepuluh kecamatan itu adalah Kecamatan Baleendah, Kecamatan Dayeuh Kolot, Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Rancaekek, Kecamatan Cileunyi, Kecamatan Majalaya, Kecamatan Banjaran, Kecamatan Cicalengka, Kecamatan Kutawaringin, dan Kecamatan Ibun.
Selain itu, sejumlah ruas jalan utama lumpuh karena air menggenang setinggi kurang lebih 1-2 meter. Warga terpaksa diungsikan hingga menunggu banjir surut.
Berikut ini fakta lengkapnya:
Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar Budi Budiman mengatakan, akses transportasi di beberapa jalan utama lumpuh terendam banjir.
"Untuk jalan utama Kecamatan Balendah dan Kecamatan Dayeuh Kolot tidak bisa dilalui kendaraan roda empat dan dua," katanya dalam pesan singkatnya, Kamis (7/3/2019).
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Sudrajat menjelaskan beberapa jalur utama yang tak bisa dilalui.
"Jalan yang tak bisa dilalui kendaraan yakni Jalan Andir- Katapang, Banjaran-Dayeuh Kolot, Ciparay-Dayeuh Kolot, Jalan Cijagra-Cigebar, Jalan Raya Cidawoong-Majalaya, Dayeuh Kolot-Bandung," ujarnya.
Baca Juga: Banjir di Kabupaten Bandung, Akses di Sejumlah Jalan Lumpuh
Ketinggian air banjir yang melanda 10 kecamatan di Kabupaten Bandung bervariasi, antara 10-280 sentimeter.
"Ketinggian air sementara, kalau di wilayah bagian atas mungkin menyurut, tapi di wilayah bawah seperti Kecamatan Balendah, dan Bojongsoang cenderung bertambah sedikit demi sedikit," ujarnya.
Jumlah terdampak banjir di seluruh kecamatan ini mencapai 22.105 kepala keluarga. Wilayah Balendah menjadi wilayah banjir yang paling banyak merendam pemukiman dengan ketinggian air mencapai 280 sentimeter.
Baca Juga: BNPB Sebut Banjir di Kabupaten Bandung karena Meluapnya Sungai Citarum
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 22.105 kepala keluarga terdampak banjir di Kabupaten Bandung.
Tercatat untuk sementara jumlah korban terdampak banjir adalah sebagai berikut, i Kecamatan Baleendah 5.271 kepala keluarga (KK), Kecamatan Dayeuhkolot 3.005 KK, Kecamatan Bojongsoang 2.370 KK, Kecamatan Rancaekek 3.383 KK, Kecamatan Cileunyi 3.373 KK, Kecamatan Majalaya 1.929 KK, Kecamatan Banjaran 2.414 KK, Kecamatan Cicalengka 85 KK, Kecamatan Kutawaringin 25 KK dan di Kecamatan Ibun sebanyak 250 KK.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, meskipun banjir meluas, namun hanya ada 90 KK atau 283 jiwa yang mengungsi.
"Sebaran pengungsi di Kecamatan Dayeuhkolot 5 KK atau 17 jiwa, Kecamatan Baleendah 68 KK atau 226 jiwa, Kecamatan Bojongsoang 17 KK atau 40 jiwa," katanya.
Baca Juga: Banjir di Kabupaten Bandung Memaksa Ratusan Warga Mengungsi
Pihak tim SAR gabungan melakukan evakusi warga di beberapa wiayah terdampak. Perahu pun sebagian telah diterjunkan untuk membantu evakuasi.
"Evakuasi warga alhamdulilah sudah dilakukan di masing-masing wilayah. Perahu sudah diturunkan, seperti di Andir, Rancaekek, dan Dayeuhkolot, ditambah perahu yang dimiiki kelurahan dan kecamatan," kata Sudrajat, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung.
Sudrajata menambahkan, hujan deras dan merata di sejumlah wilayah mengakibatkan aliran sungai Citarum meluap.
"Anak sungai di wilayah Pacet, Cisangkuy, Pangalengan, Cimaung Banjaran,?semua bermuara ke Citarum, termasuk sungai Cikapundung dari Kota yang juga bermuara ke Citarum," jelasnya.
Baca Juga: Banjir di Kabupaten Bandung Meluas, Tinggi Muka Air Mencapai Hampir 3 Meter
Warga yang ditemukan meninggal dunia di lokasi banjir, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung diduga tersengat listrik.
"Diduga tersengat listrik," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Sudrajat, yang dihubungi Kompas.com, Kamis (7/3/2019).
Kendati demikian, pihak kepolisian masih mengidentifikasi penyebab pasti kematian korban.
Pemuda yang ditemukan meninggal tersebut diketahui bernama Riki (21), warga Kampung Cigosol, RT 005 RW 009 Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.
Korban ditemukan adiknya dalam kondisi tak bernyawa tepat di bawah tangga depan rumahnya.
Korban lalu dibawa adiknya ke jalan untuk mendapatkan bantuan petugas SAR yang saat itu menyisir lokasi banjir dan mengevakuasi korban.
Baca Juga: Warga yang Tewas di Lokasi Banjir Kabupaten Bandung Diduga Tersengat Listrik
Sumber: KOMPAS.com (Agie Permadi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.