MADIUN, KOMPAS.com - Sebanyak 43 siswa SMK Terpadu Wisma Wisnu, Desa Jerukgulung, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, tak menyangka banjir bandang yang menerjang di puluhan desa bakal mengepung sekolahnya.
Sebab, saat pagi mengikuti ujian sekolah berstandar nasional (USBN), siswa dan guru tidak menjumpai ketinggian air banjir bakal masuk ke sekolah.
Usai mengikuti USBN, siswa dan guru dikejutkan air banjir masuk ke dalam kelas. Mengetahui air masuk ke sekolah, siswa dan guru berlari mengungsi di rumah warga yang memiliki bangunan rumah bertingkat.
Baca juga: Banjir Bandang di Madiun Meluas hingga 35 Desa di 8 Kecamatan
"Padahal, tadi pagi sebelum kami ikut USBN belum ada banjir. Tapi, begitu selesai USBN siang harinya, tiba-tiba banjir datang dan masuk ke ruang kelas," kata Ibnu (18), pelajar kelas XII, usai dievakuasi oleh tim SAR gabungan, Rabu (6/3/2019) sore.
Bersama puluhan teman-temannya, Ibnu terjebak lebih dari dua jam di rumah warga setelah mengungsi dari sekolah. Ia bersama rekannya tak bisa menuju jalan raya lantaran ketinggian air banjir mencapai dua meter.
Senada dengan Ibnu, Eka Juwita, guru bimbingan konseling SMK tersebut menyebut anak-anak didiknya terpaksa dievakuasi menggunakan perahu karet lantaran sudah lama terjebak banjir pasca-mengikuti USBN.
Siswa-siswi SMK itu tidak dapat pulang ke rumah lantaran jalan menuju jalan utama tertutup banjir.
"Saat pulang sekolah semua jalan ternyata sudah tertutup banjir. Bahkan, terakhir kami keluar dari sekolah airnya sudah setinggi perut," ungkap Eka.
Baca juga: Banjir Makin Meluas, Kemacetan Ruas Jalan Surabaya-Madiun Mengular hingga 2 Km
Satu persatu anak didiknya dievakuasi dari rumah warga menggunakan perahu karet mulai pukul 15.00 WIB.
Bupati Madiun Ahmad Dawami, yang bersama tim SAR mengevakuasi para siswa membenarkan puluhan siswa terjebak banjir bandang menerjang wilayah Kecamatan Balerejo.
"Tadi pagi saat mereka mulai ujian belum banjir. Tetapi, setelah pulang dari ujian tidak bisa keluar dari sekolah karena air banjir sudah datang," ungkap Ahmad Dawami, yang biasa akrab disapa Kaji Mbing.
Dalam evakuasi itu, Kaji Mbing yang memimpin sendiri mengevakuasi siswa yang terjebak di sekolah. "Saya sendiri tadi yang pimpin evakuasinya," ujar dia.