Kegiatan itu kini dipatenkan menjadi agenda tahunan oleh masyarakat setempat bersama Pemkab Jombang. Tahun 2019 ini, Kenduren Wonosalam memasuki edisi ke-7 sejak digelar pada 2012 silam.
Camat Wonosalam,Samsul Huda mengatakan, meski ditetapkan sebagai hajatan tahunan, Kenduren Wonosalam tersebut sempat tak dilaksanakan pada tahun 2017 lalu.
"Tahun 2017 itu gagal panen, jadi tidak dilaksanakan," ungkapnya, saat ditemui di sela kegiatan Kenduren Wonosalam, Minggu (3/3/2019).
Dipaparkan, Kecamatan Wonosalam memiliki luas wilayah 121,63 kilometer persegi. Wilayah ini berada di kawasan Pegunungan Anjasmoro dan sebagian besar wilayahnya merupakan lahan perkebunan.
Wilayah Wonosalam terbagi dalam 9 desa dan memiliki jumlah penduduk sebanyak 37 ribu jiwa. Penghasilan utama penduduk setempat berasal dari hasil panen pada lahan perkebunan.
"Untuk perekonomian, penghasilan utama warga Wonosalam berasal dari hasil perkebunan. Salah satunya ya durian," kata Samsul Huda.
Baca juga: INFOGRAFIK: Siapa Saja yang Tak Boleh Makan Durian?
Produk andalan dari hasil perkebunan di Wonosalam, sebut Samsul Huda, bukan hanya durian. Masyarakat Wonosalam juga memiliki produk andalan dari hasil bumi berupa cengkeh, kopi, serta manggis.
Sarana promosi destinasi wisata alam
Menurut Camat Wonosalam Samsul Huda, kegiatan Kenduren Wonosalam memiliki pengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan dari luar daerah ke wilayah Wonosalam.
Mereka adalah para pengunjung yang berburu aneka kuliner khas Wnosalam, buah-buahan asli Wonosalam, serta beberapa destinasi wisata alam.
"Harapan kita, semakin banyak yang datang ke Wonosalam, sehingga perekonomian masyarakat Wonosalam bisa semakin terangkat," katanya.
Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengatakan, potensi sumber daya alam yang melimpah di Wonosalam menjadikan kawasan ini pantas untuk dikembangkan.
Baca juga: Durian Musang King dan Kisah Perjuangan Orang Asli Melindungi Tanah Kelahiran
Dia berharap, lewat hajatan Kenduren Wonosalam yang rutin diagendakan setiap tahun bisa meningkatkan ketertarikan masyarakat dari luar daerah untuk berkunjung ke Wonosalam.
"Wonosalam ini yang jelas punya alam dan tidak ada di (tempat) lainnya. Ini adalah anugerah yang harus kita kelola dengan baik," kata Mundjidah saat ditemui usai acara Kenduren Wonosalam.