KOMPAS.com - Sebanyak 208 guru honorer kategori II (K2) mengikuti seleksi penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Mereka mengikuti seleksi dengan menjalankan tes sistem Computer Assisted Test Ujian Nasional Berbasis Komputer (CATUNBK) di SMKN 1 Trenggalek, Sabtu (23/02/2019) ini.
Tes secara online tersebut, dilaksanakan dalam 2 gelombang dengan memperhatikan ketersediaan sarana yang ada dilokasi tes.
Rekrutment PPPK itu pun mengacu pada PP49 tahun 2018 tentang manajemen pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja. Semangatnya tidak lain, agar tidak ada lagi rekrutmen tenaga honorer oleh pemerintah daerah.
"Sesuai data base di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Trenggalek mendapat kuota PPPK sebanyak 179 orang dari unsur tanaga honorer K2. Sedangkan untuk tenaga penyuluh pertanian sekitar 64 orang," kata Kepala badan kepegawaian daerah (BKD) Pariyo seperti dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/2/2019).
Baca juga: Resmi Jabat Wagub Jatim, Emil Dardak akan Bawa Trenggalek Terdepan di Selatan Jawa
Diungkapkan dia, dalam tes CATUNBK kemarin tidak semua guru honorer K2 ikut, sebagaimana jumlah data base yang ada di Kemenpan RB. Alasannya, sebagian dari guru honorer ini ada yang meninggal dan ada yang sudah tidak aktif lagi alias pindah profesi.
Data menyebutkan, Seleksi PPPK tersebut diikuti sebanyak 62 orang tenaga pertanian dan 146 guru dari eks tenaga honorer kategori dua (K2).
"Jadi kuota 179 guru honorer itu dari Kemenpan RB langsung, sisanya untuk penyuluh pertanian dari kementan," katanya.
Nilai seleksi PPPK ini langsung terkoneksi dengan pansel di tingkat pusat dan dapat diakses melalui website resmi BKD Kabupaten Trenggalek.
“Itu online, peserta keluar hasilnya langsung mengetahui, nilainya. Sudah kami print, di web BKD dan bisa diunduh,” jelas Pariyo.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.