Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Ibu Hamil Dibunuh Suami di Bengkulu, Cekcok soal Ponsel hingga Pelaku Nyaris Diamuk Massa

Kompas.com - 23/02/2019, 11:27 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Seorang ibu hamil bernama Erni (31) di Tanjung Jaya, Bengkulu, tewas setelah dibunuh suaminya, RM, Kamis (21/2/2019).

Berdasarkan penyelidikan polisi, RM mengaku tega membunuh Erni karena curiga istrinya berselingkuh.

RM segera menyerahkan diri dan mengakui perbuatannya kepada aparat kepolisian.

Baca fakta lengkapnya berikut ini:

1. Korban alami luka robek di perut dan leher

IlustrasiTHINKSTOCK Ilustrasi

Warga Kelurahan Tanjung Jaya, Kota Bengkulu, pada Kamis sekitar pukul 14.00 dihebohkan dengan tewasnya Erni dengan luka robek pada bagian perut.

Kejadian tersebut terungkap saat suami korban, RM, mendatangi rumah seorang warga dengan tangan berlumuran darah.

Kemudian, warga sekitar langsung mendatangi rumah korban dan melihat Erni telah meninggal dunia.

Warga segera memberitahukan kejadian tersebut kepada perangkat RT dan melapor polisi.

Erni diketahui adalah ibu dari tiga anak dan setiap hari bekerja sebagai pedagang.

Baca Juga: Ibu Hamil Ditemukan Tewas dengan Luka Robek di Perut

2. Korban diduga dibunuh setelah melahirkan 

ilustrasi bayi. (Getty Images via BBC) ilustrasi bayi. (Getty Images via BBC)

Warga yang datang ke rumah korban menduga Erni baru saja melahirkan anak ketiganya.

Saat itu, bayi korban ditemukan di bawah jendela tak jauh dari jasad Erni.

Tak berselang lama, Polsek Teluk Segara dan Polres Bengkulu mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Kapolsek Teluk Segara Kompol Jauhari menjelaskan, suami korban masih dimintai keterangan.

“Penyebab meninggalnya kami belum tahu. Saat ini sedang dilakukan penyidikan oleh pihak Polres Bengkulu,” ujar Jauhari.

Baca Juga: Satu Keluarga di Palembang Dianiaya Tetangga, Ibu Hamil Ikut Jadi Korban

3. Alasan RM bunuh istrinya

Ilustrasi perceraian.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi perceraian.

RM menyerahkan diri tak lama setelah polisi mengevakuasi jenazah Erni.

"Pelaku sudah diamankan ke Polres Bengkulu," ujar Kapolsek Teluk Segara Kompol Jauhari, Jumat (22/2/2019).

Sementara itu, pelaku mengakui bahwa ia telah melukai leher dan perut istrinya yang sedang hamil.

"Saya melakukannya karena khilaf. Kami cekcok perkara ponsel. Dia seperti merahasiakan sesuatu," ujar RM di Mapolres Bengkulu.

Baca Juga: Sejumlah Ibu Hamil Pengungsi Banjir dan Longsor Butuh Bantuan Medis

4. Pelaku nyaris dihakimi massa

Ilustrasi penganiayaanKompas.com/ERICSSEN Ilustrasi penganiayaan

Pelaku menyerahkan diri saat polisi mengevakuasi korban.

Pelaku mengaku di hadapan polisi bahwa dia melakukan tindakan sadis tersebut.

Saat pelaku mengaku, ratusan warga di sekitar lokasi nyaris menghakimi pelaku.

Beruntung polisi sigap mengamankan pelaku.

Sementara itu, bayi yang berada di dalam kandungan ibunya selamat dan ditangani petugas medis.

Baca Juga: Pelaku Pembunuh Ibu Hamil dengan Luka di Perut adalah Suaminya Sendiri

5. Kondisi bayi selamat dan sehat

Bayi korban diselamatkan petugasKOMPAS.COM/FIRMANSYAH Bayi korban diselamatkan petugas

Kondisi bayi laki-laki Erni dinyatakan sehat.

Saat ini, bayi berusia dua hari itu dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara.

"Kondisi bayi di dalam kandungan saat terjadi kasus sudah 36 bulan. Kalaupun ingin dilahirkan sudah boleh. Berat bayi itu 3,9 kilogram, panjang badan 47 sentimeter," ujar Kepala Instalasi Rawat Inap RS Bhayangkara Sri Hastuti, Jumat. 

Dalam rekam medisnya disebutkan, pernapasan dalam keadaan baik dan tidak menggunakan oksigen.

Baca Juga: Bayi dari Ibu Hamil yang Dibunuh Suami dalam Kondisi Sehat

Sumber: KOMPAS.com (Firmansyah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com