Dia mengatakan, sejak awal kuliah dirinya sudah termotivasi untuk mengikuti jejak seniornya yang lulus dengan IPK yang sama.
“Aku selalu berupaya yang terbaik di setiap mata kuliah. Aku senang nulis. Apa yang ada di papan tulis, presentasi dosen, atau yang diucapkan dosen, aku tulis,” ungkap Regita.
Baca juga: Caleg Kembar asal Banyuwangi Ricco-Riccy Antar Budaya, Wajah Mirip Bikin Bingung Warga (1)
Dia juga membuat catatan per minggu untuk mata kuliah yang tidak dimengerti. Jika masih ada hal yang tidak dimengerti, dia akan berdiskusi dengan teman-temannya.
Hal tersebut tidaklah mudah untuk Regita pada awal kuliah. Dia sempat merasa berat karena belum terbiasa membaca buku dan memahami banyak teori. Apalagi, dia bukan tipe kutu buku.
“Aku juga suka main dengan teman-teman ke mal, jalan-jalan. Enggak selamanya aku baca buku doang. Belajar juga (sebenarnya) jarang,” tuturnya.
Baca juga: Kisah Anggiasari, Caleg Penyandang Disabilitas yang Berjuang Lewat Politik
Lulusan SMAN 24 Bandung ini berprinsip jangan pesimistis ketika ada orang yang berkata “tidak bisa”. Sebab, jika benar-benar tekun, orang tersebut akan mencapai impiannya.
“Saya yakin setiap orang punya lampauan batas diri sendiri. Apa pun itu, kita pasti bisa lakuin asal memang ada tujuannya. Jika sudah punya tujuan, kalau ditekuni, pasti bisa,” tuturnya.
BERSAMBUNG: Di Balik Skripsi #2019GantiPresiden yang Antar Regita Anggia Jadi Lulusan Terbaik Unpad