Adapun jika taruna senior yang memberikan sanksi hukuman, hal itu harus dengan pengawasan dan pengawalan dari pembina ATKP Makassar.
"Saya berharap, orangtua taruna agar tidak menggunakan orangtua almarhum Aldama Putra Pongkala, Pak Daniel, yang seperti saudara saya sendiri. Janganlah menambah kesedihan Pak Daniel. Jika pun ada pelanggaran yang saya lakukan, harap laporkan ke kampus ataupun ke pihak berwajib. Jangan menggunakan Pak Daniel dan menambah kesedihan keluarga almarhum Aldama," katanya.
Irfan juga membantah jika dirinya sering melakukan penyiksaan dan penganiayaan terhadap taruna dan taruni ATKP Makassar.
Dia pun mengaku siap dimintai keterangan untuk mengklarifikasi semua permasalahan yang terjadi di kampus ATKP Makassar.
"Tuduhan-tuduhan yang sekarang beredar itu tidak berdasar. Kasihan saya dan keluarga saya menjadi tertuduh. Jika pun ada orangtua taruna dan taruni ATKP Makassar yang mempunyai masalah dengan saya, ayo kita bicarakan dan selesaikan dengan baik-baik. Jangan mendompleng pada kasus almarhum Aldama," tuturnya.
Saat ditanya soal tudingan memberikan keterangan bahwa kematian almarhum Aldama akibat terjatuh di kamar mandi, Irfan tidak membantahnya.
Saat itu, dirinya bersama tiga pembina lainnya mendapat keterangan seperti itu yang kemudian disampaikan kepada ayah almarhum Aldama, Daniel Pongkala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.