GARUT, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Garut terus mencari solusi atas permasalahan pengelolaan sampah yang ada di Kabupaten Garut. Hingga saat ini sudah ada lima negara yang memaparkan solusi penanganan sampah di negara mereka masing-masing.
Salah satu negara yang menawarkan solusi soal pengelolaan sampah adalah Jepang. Wakil Bupati Garut Helmi Budiman melihat pemaparan pengelolaan sampah dari salah satu perusahaan di Jepang di ruang kerjanya, Senin (11/2/2019).
Dia menuturkan, selain Jepang negara lain yang menawarkan konsep pengelolaan sampah lainya adalah dari Korea Selatan.
"Satu bulan lalu dari Korea, mereka menawarkan pengelolaan sampah jadi briket," kata Helmi Budiman, Senin.
Baca juga: Menggarap Potensi Energi Listrik dari Sampah Perkotaan
Helmi menyampaikan, produksi sampah di Garut setiap harinya mencapai 200 ton. Sementara, pengelolaan sampah yang ada saat ini masih bersifat konvensional dengan di tumpuk dan dibakar di satu-satunya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang ada yaitu TPA Pasir Bajing.
"Sejak akhir tahun kemarin kita sudah ketemu dengan perwakilan dari lima negara ya mencari solusi soal sampah," jelasnya.
Selain Jepang dan Korea Selatan, negara lain yang datang untuk menawarkan solusi adalah Amerika Serikat, Perancis dan Australia.
Helmi menargetkan tahun mendatang pemerintah sudah bisa memutuskan teknologi penggunaan sampah yang akan digunakan dan bekerja sama dengan negara mana.
Baca juga: Temukan Tumpukan Sampah di Pasar Wonodri, Wali Kota Semarang Geram
"Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa kita tentukan teknologi yang akan digunakan," jelas Helmi.
Prinsipnya menurut Helmi pemerintah mencari teknologi pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, ekonomis dan terjangkau oleh APBD Garut serta memungkinkan untuk diterapkan di Garut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.