Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Jokowi Tantang Karni Ilyas di HPN | Ahok Punya KTA PDI-P | Masuk Jurang gara-gara Google Maps

Kompas.com - 10/02/2019, 07:11 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Berita seorang sopir truk yang terjerumus ke jurang sedalam 20 meter di Bali usai mengikuti arahan aplikasi Google Maps menjadi sorotan pembaca di Kompas.com.

Sopir yang bernama Agus Tri Pamungkas (23) ini mengaku tersesat saat mengangkut batu padas dengan truknya dari Banyuwangi ke Bali.

Agus spontan memanfaatkan aplikasi Google Maps di telepon genggamnya karena tersesat. Sayangnya, Agus justru menemukan jalan yang hanya bisa dilewati sepeda motor.  

Selain itu, berita tentang Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok saat di Bali juga mendapat perhatian masyarakat. Saat itu, Ahok sempat menunjukkan KTA PDI-P kepada media.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Terjerumus ke jurang gara-gara Google Maps

Sebuah truk terjun ke sungai setelah pengemudinya, Agus Tri Pamungkas (23) menelusuri jalan yang direkomendasikan oleh aplikasi navigasi yang dipakainya.Tribun Bali/ I Wayan Eri Gunarta Sebuah truk terjun ke sungai setelah pengemudinya, Agus Tri Pamungkas (23) menelusuri jalan yang direkomendasikan oleh aplikasi navigasi yang dipakainya.

Agus Tri Pamungkas (23), sopir truk, tidak menyangka rekomendasi arah dari Google Maps akan membawanya ke dasar jurang di Sungai Wos di Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.

"Jadi, dia (Agus) pakai aplikasi handphone. Saat berada di jembatan, dia sudah bingung mau balik arah, tapi karena jalannya tak lebih dari 3 meter, dia pun tak bisa berbalik," kata pecalang Desa Adat Gelogor, I Ketut Sumardika.

Awalnya, Agus berniat membawa batu padas menggunakan truk dari Banyuwangi ke Banjar Kengetan, Desa Singakerta, Ubud. Namun, karena tak tahu jalan menuju tempat tujuan, Agus pun memanfaatkan aplikasi tersebut.

Namun ternyata, lanjut Sumardika, jalan yang direkomendasikan hanya bisa dilalui oleh pengendara sepeda motor.

"Naas menimpa saat ia berusaha naik ke jalan tanjakan yang kondisinya rusak. Lalu truknya mati, dan ngatrek, lalu terpelanting ke bawah,” kata dia.

Baca berita selengkapnya: Tersesat ke Jalan Sempit gara-gara Ikuti Google Maps, Truk Lalu Masuk Jurang

2. Deretan fakta saat Ahok di Kantor PDI-P Bali

Basuki Tjahya Purnama alias Ahok saat tiba di sekretariat DPD PDI-P Bali pada Jumat (8/2/2019).KOMPAS.com/ ROBINSON GAMAR Basuki Tjahya Purnama alias Ahok saat tiba di sekretariat DPD PDI-P Bali pada Jumat (8/2/2019).

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok tiba di kantor Sekretariat PDI-P di Bali pada Jumat (8/2/2019).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sempat menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI-P kepada media.

"Saya sempat meminta Ahok untuk menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI-P," ujar Ketua DPRD Provinsi Bali dari Fraksi PDI-P Nyoman Adi Wiryatama di Bali, Jumat (8/2/2019).

Menurut pengurus DPD PDI-P di Bali, kedatangan Ahok tidak membahas agenda khusus. Sementara itu, Ahok menjelaskan alasan dirinya bergabung dengan PDI-P.

Baca berita selengkapnya: Fakta di Balik Ahok Datangi Kantor PDI-P di Bali, Tunjukkan KTA PDI-P, hingga Alasan Bergabung

3. Nasib pria di Minahasa usai makan durian lalu minum kopi

Ilustrasi makan durian. Ilustrasi makan durian.

Seorang pria warga Desa Suluan, Kecamatan Tombulu, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Sandi (26), meninggal dunia setelah makan durian, minum kopi, dan meminum Hemaviton, Kamis (7/2/2019).

Sebelum meninggal, Sandi juga disebut sempat berhubungan badan dengan pacarnya berinisial TL (24) di salah satu tempat indekos di Kelurahan Wawalintouan, Kecamatan Tondano Barat.

Kapolres Minahasa AKBP Denny Situmorang mengatakan, anggotanya dari Reskrim Unit Satu bersama Unit Identifikasi di bawah pimpinan Kanit SPKT Ipda Noufie Massie tiba di lokasi kejadian setelah mendapat laporan kasus tersebut.

"Berdasarkan informasi dari masyarakat di tempat kejadian perkara (TKP), yang meninggal seorang pria atas nama Sandi (26), warga Desa Suluan, Kecamatan Tombulu," kata Denny melalui pesan singkat saat dikonfirmasi, Jumat (8/2/2019) malam.

Baca berita selengkapnya: Kronologi Pria di Minahasa Tewas Setelah Makan Durian dan Minum Kopi

4. Interogasi penjambret dengan ular, Polda Papua minta maaf

Ilustrasi ular peliharaantalitha_it Ilustrasi ular peliharaan

Kepolisian Daerah Papua meminta maaf atas perbuatan oknum polisi di Polres Jayawijaya yang menginterogasi pelaku penjambretan telepon seluler dengan melilitkan ular di tubuhnya.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, kasus ini telah ditangani Bidang Propam Polda Papua. Oknum polisi itu sudah diperiksa.

Jika terbukti melanggar, oknum tersebut akan diproses sesuai dengan peraturan disiplin anggota Polri atau kode etik profesi.

"Kami minta maaf soal kejadian itu," kata Kamal, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/2/2019) malam.

Sebelumnya, pada Senin (4/2/2019), polisi mengamankan seorang pelaku penjambretan ponsel yang tertangkap tangan warga.

Baca berita selengkapnya: Polisi Interogasi Pelaku Jambret dengan Ular, Polda Papua Minta Maaf

5. Jokowi tantang Karni Ilyas sebutkan nama ikan di HPN 

Presiden Joko Widodo (kiri) memberikan sambutan saat puncak perayaan Hari Pers Nasional (HPN) di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/2/2019). Perayaan HPN 2019 tersebut mengangkat tema Pers Menguatkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/hp.ANTARA/ZABUR KARURU Presiden Joko Widodo (kiri) memberikan sambutan saat puncak perayaan Hari Pers Nasional (HPN) di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/2/2019). Perayaan HPN 2019 tersebut mengangkat tema Pers Menguatkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/hp.

Presiden Joko Widodo melempar canda saat sambutan di puncak Hari Pers Nasional 2019 di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/2/2019).

Jokowi menantang Presiden Indonesia Lawyers Club (ILC) Karni Ilyas untuk menyebutkan 10 nama ikan.

"Spontan saya berpikir untuk meminta Pak Karni Ilyas maju ke panggung. Saya minta beliau untuk menyebutkan 10 nama ikan. Beliau belum tentu bisa," kata Jokowi, disambut tawa insan pers yang hadir.

Jokowi juga mengaku bingung jika memberikan sambutan di acara yang dihadiri insan pers karena tidak bisa menggelar kuis seperti saat dia menghadiri acara-acara di daerah.

"Saya bingung kalau hadir di acaranya insan pers. Dikasih kuis tentang nama-nama pulau, pasti sudah tahu. Dikasih pertanyaan nama-nama suku, pasti sudah tahu. Jadi, kali ini tidak ada kuis dengan hadiah sepeda," kelakar Jokowi sebelum menutup sambutan.

Baca berita selengkapnya: Jokowi Tantang Karni Ilyas Sebut 10 Nama Ikan

Sumber: KOMPAS.com (Michael Hangga Wismabrata, Caroline Damanik, Achmad Faizal, Irsul Panca Aditra, Skivo Marcelino Mandey)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com