Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terancam Abrasi, 371 KK di Desa Cemara Jaya Karawang Bakal Direlokasi

Kompas.com - 07/02/2019, 17:40 WIB
Farida Farhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Tokoh masyarakat Desa Cemara Jaya, Wanusuki, meminta Pemkab Karawang segera memberikan kepastian kapan relokasi tersebut dilakukan.

"Kasihan warga yang sudah menunggu lebih dari enam tahun," kata Wanusuki.

Wanusuki mengatakan, tahun 2018 saja, sebanyak delapan rumah warga tergerus abrasi. Warga terpaksa pindah dari rumah mereka yang letaknya tempat di bibir pantai.

Wanusuki tak menampik jika sabuk pantai bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan sepanjang 3.300 meter dan pemecah gelombang dari batu yang dibangun DPUPR memberikan pengurangan dampak abrasi. Hanya saja, menurut dia, solusi paling efektif adalah relokasi.

Baca juga: Dua Pemuda Karawang Tewas Setelah Tenggak Miras Oplosan

"Kalau yang dari batu mending. Akan tetapi kalau yang dari KKP, sifatnya bukan pemecah gelombang, melainkan memecah arus bawah alut, dan pasir masuk ke sabuk pantai yang diharapkan dalam beberapa tahun akan terakresi membentuk tanah timbul. Namun, menurut saya yang efektif itu relokasi," kata dia.

Sementara itu, Sarmad (72), warga Desa Cemara Jaya, mengaku sejak empat bulan lalu terpaksa pindah lantaran rumahnya terkena abrasi.

Ia menyebut, abrasi melanda desanya sejak 2005. Saat banjir rob datang, kata dia, ketinggaian air mencapai selutut orang dewasa.

"Rob terparah tahun 2016. Tapi, saat itu, saya masih bertahan. Sekarang terpaksa pindah karena rumahnya kena abrasi," kata dia.

Sarmad mengaku, terpaksa pindah sementara ke lahan milik pemilik tambak tempat dia bekerja. Sebab, ia mengaku enggan pindah dari desa tempat lahirnya itu.

"Sementara di situ (lahan pemilik tambak)," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com