Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Kebakaran Vihara Saat Imlek di Bandung | Teror Bakar Kendaraan di Semarang

Kompas.com - 06/02/2019, 05:54 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.comKebakaran melanda vihara Samudra Bakti di Jalan Klentengm Ciroyom, Kota Bandung, Jawa Barat, saat hari Imlek, Selasa (5/2/2019).

Diduga kebakaran berasal dari lilin yang berada di belakang altar vihara tersebut. Polisi pun masih mendalami kasus tersebut.

Sementara itu, berita tentang aksi teror pembakaran kendaraan di Jawa Tengah masih menjadi sorotan pembaca. Minimnya bukti dan saksi membuat polisi kesulitan mengungkap kasus tersebut.

Baca berita Populer Nusantara berikut ini:

1. Kebakaran vihara saat perayaan Imlek di Kota Bandung

Ilustrasi kebakaranMuhamad Syahri Romdhon/kompas TV Ilustrasi kebakaran

Kebakaran terjadi di Vihara Samudra Bakti, Jalan Klenteng, Kelurahan Ciroyom, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Selasa (5/2/2019) siang.

Si jago merah ini mengamuk saat masyarakat sedang melakukan peribadatan di vihara tersebut.

Api cepat merambat kebangunan vihara. Menurut keterangan saksi yang didapatkan kepolisian, api terlihat pertama kali berasal dari belakang altar.

Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema menduga, kebakaran disebabkan lilin yang berada di belakang vihara itu.

"Diduga karena lilin di belakang, namun kita masih dalami," kata Irman Sugema, yang ditemui di lokasi kebakaran, Selasa (5/2/2019).

Baca berita selengkapnya: Diduga Tertiup Angin, Lilin Bakar Vihara di Bandung

2. Tradisi Fang Sheng saat Imlek di Solo

3 lelaki tengah melepaskan sejumlah burung pipit dari sangkarnya untuk tradisi Fang Sheng, di depan Klenteng Tien Kok Sie, Pasar Gede, Solo.Luthfia Ayu Azanella 3 lelaki tengah melepaskan sejumlah burung pipit dari sangkarnya untuk tradisi Fang Sheng, di depan Klenteng Tien Kok Sie, Pasar Gede, Solo.

Fang Sheng atau melepasliarkan hewan saat Imlek menjadi salah satu tradisi unik yang menarik untuk diungkap.

Di Kota Solo, warga melakukan fang sheng  dengan melepas burung pipit. Jumlah burung yang dilepaskan pun tidak sembarangan. Ada perhitungan tersendiri yang dipercaya oleh masyarakat Tionghoa.

"Jumlah burungnya sebanyak usia kita ditambah 1," kata Meyling, salah satu warga Solo.

Namun, tradisi tersebut juga ternyata dapat dilakukan dengan hewan lain, tak selalu burung. Pemilihan jenis binatang yang akan dilepaskan biasanya disesuaikan dengan kondisi lokasinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com