Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita DBD Naik 300 Persen, Bupati Magetan Terjunkan Siswa Berantas Sarang Nyamuk

Kompas.com - 04/02/2019, 12:05 WIB
Sukoco,
Khairina

Tim Redaksi

MAGETAN , KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Magetan melibatkan siswa sekolah dalam memberantas sarang nyamuk Aedes aegypti untuk mencegah meluasnya penyakit demam berdarah.

Bupati Magetan Suprawoto mengatakan, keterlibatan siswa sekolah dinilai efektif untuk melakukan 3 M mencegah berkembang biaknya nyamuk.

"Hari ini kami gerakkan siswa sekolah turun ke rumah masing masing untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk, ini lebih efektif," ujarnya di GOR Ki Mageti usai membuka Turnamen Futsal Ultah SMA N 3 Magetan, Senin (4/2/2019).

Meski ada 1 korban meninggal akibat DBD, Bupati Magetan Suprawoto memastikan belum akan menetapkan status KLB.

Baca juga: Sebanyak 12 Korban Meninggal akibat Demam Berdarah di Kediri

 Menurutnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan masih mampu mengatasi meluasnya demam berdarah.

"Belum KLB, kami lihat syaratnya. Nanti kalau KLB ya KLB," imbuhnya.

Di Kabupaten Magetan sendiri terdapat 68 penderita DBD, dimana 1 penderita meninggal dunia.

Angka tersebut, menurut Kabid Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Magetan Didik, meningkat 300 persen dibandingkan kasus DBD tahun 2018.

"Menurut kami ini siklus 3 tahunan.Tiga tahun yang lalu juga tinggi," katanya.

Kompas TV Pasien demam berdarah di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, terus bertambah. Di Sumba Timur, pemerintah setempat telah menetapkan kejadian luar biasa demam berdarah. Berdasarkan data dari tiga rumah sakit yang menjadi rujukan pasien DBD, saat ini terdapat 206 penderita demam berdarah. Sementara, sejak Desember hingga Januari 2019, sebanyak tujuh orang meninggal akibat demam berdarah. Mengantisipasi makin meluasnya demam berdarah, Pemerintah Kabupaten Sumba Timur saat ini terus mengupayakan pencegahan demam berdarah di antaranya dengan melakukan pengasapan atau foging.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com