KOMPAS.com — Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyindir ungkapan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto terkait Indonesia akan bubar tahun 2030.
Jokowi mengatakan, sebagai calon pemimpin seharusnya tidak mengumbar pesimisme, tetapi memberikan rasa optimisme kepada masyarakat.
Selain berita tentang Jokowi dan Prabowo, kisah Anto yang terpaksa harus berhenti bekerja untuk merawat istrinya, Nuriyatmi, juga menjadi sorotan. Nuryatmi divonis menderita kanker payudara dan pembengkakan mata.
Pasangan suami istri asal Desa Bale, Kecamatan Oba, Kota Tidore, itu pun berharap uluran dermawan.
Berikut ini berita Populer Nusantara secara lengkap:
Tahun 2011 Nuriyatmi divonis mengidap penyakit kanker stadium 4 dan harus menjalani operasi ringan.
Lalu, tahun 2012 dilakukan operasi lagi dengan mengangkat payudara kanan di rumah sakit di Jayapura.
Tak lama setelah operasi payudara, derita yang dialami Nuriyatmi kini bertambah dengan pembengkakan pada bagian mata kanannya.
“Awalnya itu mengalami kemerahan akibat debu sebab saat itu Nuriyatmi bekerja di salah satu gudang di Jayapura, lalu dibawa ke rumah sakit dan saat diperiksa hanya iritasi biasa,” kata Anto, suaminya.
Namun, ternyata setelah itu mata Nuriyatmi justru semakin parah. Mata kanan Nuriyatmi mulai membengkak. Anto terpaksa berhenti bekerja untuk merawat istrinya tersebut.
Baca berita selengkapnya: Doa Suami untuk Istri yang 2 Tahun Derita Kanker Payudara dan Pembengkakan Mata
Heru Sulistio (50), warga Kelurahan Ketami, Kota Kediri, Jawa Timur, setiap bulannya mampu meraup keuntungan hingga Rp 15 juta dari memelihara ikan cupang.
"Kolam-kolam saya semua berada di pekarangan belakang rumah," ujar Heru yang juga Wakil Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Maju, Sabtu (2/2/2019).
Total kolam yang dia punya mencapai 50 petak. Ukurannya rata-rata 3x5 meter. Di kolam-kolam itu, dia menjalankan proses budidaya mulai dari mengawinkan hingga pembesaran ikan cupang.
Saat ini Heru ketiban rezeki. Biasanya per minggu dirinya hanya mampu menjual 1.000-1.500 ekor. Namun setelah memasuki musim demam berdarah, saat ini menjadi 4.000 ekor per minggu. Banyak pembeli baru yang memborong ikan untuk keperluan ikanisasi.
"Perangkat kelurahan maupun perangkat desa juga banyak yang beli," kata Heru.
Baca berita selengkapnya: Cerita Heru Budidayakan Ikan Cupang, Banjir Order karena DBD hingga Raup Rp 15 Juta Per Bulan
Calon Presiden RI nomor urut 01 Joko Widodo menanggapi pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang mengatakan bahwa Indonesia akan bubar pada 2030.
Hal itu disampaikannya di depan sekitar 7.000 simpatisan dari berbagai daerah di Jawa Tengah yang tergabung dalam Koalisi Alumni Diponegoro pada hari kedua kampanye di Kota Semarang di Gedung PPI Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/2/2019) pagi.
"Belum jadi pemimpin kok sudah pesimistis. Harusnya bangsa yang besar ini dibangun dengan rasa optimisme yang tinggi sehingga tantangan-tantangan ke depan bisa dihadapi bersama," ujar Jokowi.
Baca berita selengkapnya: Sindir Prabowo, Jokowi Bilang "Belum Jadi Pemimpin Kok Sudah Pesimistis..."
Sepasang lumba-lumba melompat-lompat di Sungai Kualuh, Desa Kualaberingin, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, pada Minggu (27/1/2019).
Kemunculan mamalia laut yang terkenal cerdas ini membuat heboh warga hingga menjadi tontonan.
Dalam sekejap, video penampakan makhluk pemakan ikan itu bertebaran di media sosial.
Namun, diduga tak mampu bertahan dengan kualitas air sungai dan daya tubuh yang menurun, lumba-lumba betina pun tewas mengapung pada Rabu (30/1/2019) petang. Kepala Desa Kualaberingin Edi Mansur membenarkan hal ini.
Bersama tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, dia mendatangi lokasi untuk proses evakuasi.
"Harapannya lumba-lumba yang satu lagi bisa diselamatkan," kata Edi saat dihubungi wartawan pada Kamis (31/1/2019).
Baca berita selengkapnya: Kisah Sepasang Lumba-lumba Nyasar di Sungai Kualuh, Sang Betina Mati, yang Jantan Gegar Otak
Calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Salahuddin Uno berjanji akan menjadikan Provinsi Aceh sebagai salah satu fokus pembangunan utama jika terpilih dalam kontestasi pemilihan presiden April mendatang.
Pernyataan itu disampaikan cawapres dari Prabowo Subianto itu saat berziarah ke Makam Sultan Malikussaleh, Raja Kerajaan Samudera Pasai, di Desa Beuringen, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara, Minggu (3/2/2019).
Cawapres pasangan nomor urut 02 itu juga mengaku kagum atas keindahan pahatan kaligrafi di nisan Sultan Malikussaleh dan putranya, Sultan Malikuddhahir. Dia juga sangat bangga bahwa kerajaan tersebut sebagai penyebar ajaran Islam pertama di Nusantara.
“Kerajaan besar saya salut, apalagi mata uangnya saja dirham. Saya harap ini menginspirasi kita semua untuk membangun Indonesia, spesifik membangun Aceh,” katanya.
Baca berita selengkapnya: Sandiaga: Aceh Bisa Jadi Pusat Pembangunan di Masa Prabowo-Sandi
Sumber: KOMPAS.com (Caroline Damanik, M Agus Fauzul Hakim, Fatimah Yamin, Masriadi , Agie Permadi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.