Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Artis VA Jatuh Sakit | Ancaman DBD di Jatim | 363 Hektar Perkebunan Sawit Ilegal di Sumut

Kompas.com - 01/02/2019, 06:10 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PT Anugerah Langkat Makmur (ALAM) diduga melakukan alih fungsi 366 hektar kawasan hutan lindung menjadi perkebunan sawit secara ilegal di kecamatan Seilepan, Brandan Barat, dan Besitang di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut).

PT Anugerah Langkat Makmur merupakan perusahaan milik MIS, adik kandung Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Rabu (30/1/2019) malam.

"Yang pasti pohon sawit tersebut sudah berbuah, ya... mungkin sudah bisa tahu berapa usia sawitnya," kata Tatan, Rabu (30/1/2019) malam.

Baca berita selengkapnya: Adik Wagub Sumut Ubah Hutan Lindung Jadi Kebun Sawit di 3 Kecamatan

4. Jatim duduki peringkat pertama jumlah kasus DBD

Jawa Timur kembali menduduki peringkat tertinggi dalam kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia.

Data sementara yang dihimpun Kementerian Kesehatan dari awal tahun hingga 29 Januari 2019 menunjukkan, jumlah kasus DBD di Jawa Timur mencapai 20 persen dari total laporan kasus yang diterima dari seluruh Indonesia, yaitu 13.683 kasus.

Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Jawa Timur kembali menduduki peringkat pertama, namun tren di wilayah berubah.

"Yang tahun 2018, itu Kota Malang tertinggi, tetapi saat ini Kabupaten Kediri," ungkapnya kepada Kompas.com, Kamis (31/1/2019).

Baca berita selengkapnya: 10 Provinsi dengan Kasus DBD Tertinggi, Jawa Timur Peringkat Satu

5. Dedi Mulyadi: Pemilih Prabowo di Golkar mulai berkurang

Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Barat untuk Jokowi-Maruf Amin Jawa Barat Dedi Mulyadi.KOMPAS.com/ ISTIMEWA Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Barat untuk Jokowi-Maruf Amin Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi survei Indikator ihwal adanya 31 persen pemilih Golkar yang tak memilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

Menurut Dedi, hasil survei tersebut seharusnya dibaca terbalik untuk memperlihatkan adanya peningkatan jumlah pemilih Partai Golkar dalam pileg diikuti memilih capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin di ajang Pilpres 2019.

“Logikanya harus dibalik, jangan ngambil angka 31 persennya,” ujar Dedi di Subang, Jawa Barat, Rabu (30/1/2019).

Baca berita selengkapnya: Dedi Mulyadi: Pemilih Golkar yang Memilih Prabowo di Pilpres Justru Berkurang

Sumber: KOMPAS.com (Caroline Damanik, Putra Prima Perdana, Mei Leandha, Achmad Faizal, Farid Assifa)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com