Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Orang Meninggal Dunia Akibat DBD di Riau

Kompas.com - 01/02/2019, 05:52 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat bahwa sejak Januari 2019, terdapat dua orang warga meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD).

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Riau, M Ridwan saat diwawancarai wartawan, Kamis (30/1/2019).

"(Menyebabkan) kematian ada dua (orang), yaitu di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan Kota Dumai," sebut Ridwan.

Dia mengatakan, jumlah kasus DBD di Provinsi Riau selama Januari 2019, saat ini tercatat 194 kasus, yang terdapat di beberapa kabupaten dan kota.

Baca juga: Korban Meninggal karena DBD di Ponorogo Menjadi 4 Orang

"Ada kenaikan jika dibandingkan bulan Januari 2018. Dan kita sudah melakukan kewaspadaan terhadap DBD, dan kita berharap tidak ada KLB (kejadian luar biasa)," ujar Ridwan.

Pihaknya mengaku sudah melakukan koordinasi dengan seluruh kabupaten dan kota, terutama kabuten dan kota yang kasusnya naik jika dibandingkan tahun lalu.

"Kita melakukan koordinasi untuk PSN (pemberantasan sarang nyamuk), melakukan 3M plus, difungsikan lagi jumantiknya dan memfungsikan petugas-petugas puskemas. Jadi kalau ada kejadian yang menyebabkan KLB, agar secepatnya dilaporkan 1x24 jam. Sehingga penanganan kasusnya lebih dini dilakukan," ucap Ridwan.

Baca juga: Penderita DBD di NTT Bertambah Jadi 1.337 Orang,15 Meninggal

Kemudian, dia meminta masyarakat untuk memperhatikan kebersihan lingkungan.

"Imbauan kita untuk masyarakat, yakni harus dilakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara gotong royong. Kemudian lakukan 3M plus dan abatesasi. Kemudian tiap-tiap keluarga mempunyai juru jumantik, sehingga lebih dini diketahui ada atau tidak nyamuk aedes aegypti," tutup Ridwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com