Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Capai 4 Meter, BPBD Sangihe dan Talaud Imbau Masyarakat Tunda Melaut

Kompas.com - 26/01/2019, 11:06 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Gelombang tinggi mencapai 4 meter berpotensi terjadi di perairan Kepulauan Sangihe dan Talaud pada periode 27-28 Januari 2019.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kedua daerah itu meminta masyarakat waspada terhadap ancaman gelombang tinggi ini.

"Sedapat mungkin menunda kegiatan untuk melaut, jika dimungkinkan," kata Kepala BPBD Kabupaten Kepulauan Sangihe, Rivo Pudihang, saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (26/1/2019).

Ia juga mengimbau pelayaran antarpulau agar mematuhi ketentuan yang berlaku.

"Misalnya, melakukan koordinasi dengan BMKG, Kesyahbandaraan, BPBD, Pangkalan Angkatan Laut (Lanal), serta instansi terkait," harap Rivo.

Baca juga: Fasilitas Umum di Pantai Kupang Rusak Diterjang Gelombang Tinggi

Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud Bonifasius Wangkanusa menyatakan hal yang sama.

"Dengan adanya peringatan dini gelombang tinggi yang dikeluarkan oleh BMKG, kami terus mengimbau serta mengharapkan seluruh lapisan masyarakat yang akan melakukan aktivitas melaut untuk senantiasa memperhatikan faktor keselamatan," kata dia.

"Alangkah baiknya untuk sementara tidak melakukan aktivitas melaut selama cuaca dan gelombang tidak bersahabat. Sehingga, hal-hal yang tidak diinginkan tidak akan terjadi. Kami BPBD senantiasa sangat mengharapkan alat transportasi laut untuk senantiasa melengkapi alat-alat keselamatan pada saat akan melaut atau berlayar," tambah Bonifasius.

Seperti diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Bitung telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku tanggal 27-28 Januari 2019 pukul 08.00 Wita.

"Tinggi gelombang 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Laut Sulawesi bagian timur, perairan Bitung, perairan selatan Sulut, dan Laut Maluku. Sedangkan, tinggi gelombang 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan Kepulauan Sangihe, dan perairan Kepulauan Talaud," ujar Kepala Seksi Observasi dan Informasi Ricky Daniel Aror, dalam keterangan tertulis.

Ia mengimbau, perahu nelayan maupun kapal pesiar agar memperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran.

Perahu nelayan berisiko tinggi jika melaut dengan kondisi kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Baca juga: Gelombang Tinggi di NTT Hantam Belasan Perahu Nelayan hingga Rusak Berat

Lalu, kapal tongkang akan berbahaya jika melaut dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Kemudian Kapal Ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter disarankan tidak berlayar.

Selanjutnya, kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar berisiko tinggi melaut jika dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

"Masyarakat dan kapal-kapal yang melakukan aktivitas di daerah yang tercantum dalam daftar peringatan dini di atas harap mempertimbangkan kondisi tersebut," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com