Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2019, 15:34 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pencarian Alvi Kurniawan, pendaki Gunung Lawu yang hilang pada 31 Desember 2018, resmi dihentikan. Sebelumnya, tim sudah 23 hari mencari pendaki asal Desa Mejing, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah itu.

Upaya pencarian sudah dilakukan dengan mengerahkan berbagai pihak dan alat bantu. Namun, hingga hari ini atau Kamis (24/1/2019), tidak ada petunjuk signifikan soal Alvi.

Bahkan, lokasi-lokasi yang diduga menjadi tempat terakhir kali Alvi terlihat sudah dilakukan pencarian. Ini termasuk kawasan yang sebelumnya terdapat bau menyengat, yang diduga jenazah Alvi. Hingga saat ini, hasilnya tetap nihil.

Proses pencarian sudah sempat dihentikan sepekan setelah Alvi dinyatakan hilang, yakni pada 8 Januari 2019. Hal itu sesuai dengan prosedur pencarian korban yang ada.

Pendakian Gunung Lawu yang sebelumnya ditutup, kembali dibuka tiga hari kemudian.

Akan tetapi, adanya informasi keberadaan Alvi yang datang dari berbagai sumber membuat tim pencari, termasuk komunitas pecinta alam dan warga setempat memulai kembali pencarian.

Terakhir, keluarga Alvi dari Magelang pun datang ke Gunung Lawu dan ikut melakukan pencarian pada Selasa (22/1/2019) lalu.

Baca juga: Pencarian Alvi Resmi Ditutup, Jalur Pendakian Gunung Lawu Kembali Dibuka

DIHENTIKAN -Tim Basarnas menyatakan penghentian pencarian Alvi Kurniawan ( 20) ,pendaki asal Magelang yang hilang dipuncak gunung lawu setelah dilakukan pencarian selama tujuh hari, Selasa ( 8/1/2019).KOMPAS.com/Yohan Tri Anggoro DIHENTIKAN -Tim Basarnas menyatakan penghentian pencarian Alvi Kurniawan ( 20) ,pendaki asal Magelang yang hilang dipuncak gunung lawu setelah dilakukan pencarian selama tujuh hari, Selasa ( 8/1/2019).
Dikutip dari akun Facebook "Gunung Lawu 3265 Mdpl", keluarga sudah melakukan pencarian dengan melibatkan lebih dari 300 relawan dari berbagai kesatuan dan komunitas, anjing pelacak, dan cara lainnya.

Setelah dilakukan musyawarah dengan pihak keluarga, disepakati pencarian benar-benar dihentikan.

"Pencarian Alvi dihentikan/ ditutup total. Pihak keluarga telah menerima kepergian Alvi dengan ikhlas dan lapang dada," tulis akun tersebut.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, tim pencari membenarkan informasi itu.

"Iya pencarian sudah di-close," kata Budi Santoso dari organisasi lingkungan sekaligus SAR, Anak Gunung Lawu, saat dihubungi, Kamis.

"Sudah kami sisir semua, termasuk tempat-tempat yang disarankan oleh teman-teman, dan masih nihil," ucapnya.
Baca juga: Seminggu Tak Ketemu, Pencarian Pendaki Hilang di Gunung Lawu Dihentikan

Apabila para pendaki atau pihak lain masih berkeinginan dan penasaran mencari keberadaan Alvi, dipersilakan. Akan tetapi, pihak basecamp tidak lagi melakukan pengawalan karena tim pencari sudah dibubarkan.

Keberadaan Alvi saat ini sudah dipasrahkan dan diikhlaskan. Pihak keluarga pun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua relawan yang ikut membantu pencarian dan mendoakan Alvi.

Budi menjelaskan bahwa keluarga sudah menetapkan untuk tidak mencari, setelah sempat ikut melakukan pencarian.

"(Keluarga) sudah ikhlas kayaknya, kemarin saya antar bapaknya naik. Ada saudara lain (juga yang ikut naik), om dan pakdenya," kata Budi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cekatan Tangani Banjir di Kota Semarang, Mbak Ita Dipuji Anggota DPRD

Cekatan Tangani Banjir di Kota Semarang, Mbak Ita Dipuji Anggota DPRD

Regional
Maksimalkan Satu Data Indonesia Sumut, Diskominfo Sumut Tekankan Standardisasi Aplikasi Pemerintah

Maksimalkan Satu Data Indonesia Sumut, Diskominfo Sumut Tekankan Standardisasi Aplikasi Pemerintah

Regional
Jelang Musim Hujan, Pemkot Semarang Jalankan Revitalisasi Saluran Air untuk Antisipasi Banjir

Jelang Musim Hujan, Pemkot Semarang Jalankan Revitalisasi Saluran Air untuk Antisipasi Banjir

Regional
Pasar Slogohimo Terbakar, Pasar Darurat Digelar di Lapangan Kelurahan Bulusari

Pasar Slogohimo Terbakar, Pasar Darurat Digelar di Lapangan Kelurahan Bulusari

Regional
Komparasi Kereta Cepat Whoosh dan KA Argo Parahyangan

Komparasi Kereta Cepat Whoosh dan KA Argo Parahyangan

Regional
Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Regional
Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Regional
Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Regional
Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Regional
Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Regional
Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Regional
Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Regional
Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Regional
Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Regional
Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com