Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA POPULER NUSANTARA: Beredar Tabloid Hoaks di Ciamis hingga Risma Dikritik Terkait SMA Gratis

Kompas.com - 23/01/2019, 05:02 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Petugas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Ciamis menemukan 210 eksemplar tabloid Barokah yang tersebar di 12 kecamatan kabupaten Ciamis.

Petugas menemukan informaski hoaks tentang salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden di tablod tersebut. Berita ini mendapat sorotan dari pembaca di Kompas.com, Selasa (22/1/2019).

Selain itu, warganet dihebohkan dengan video seorang pria yang diduga petani buah naga. Petani tersebut terekam membuang tumpukan hasil panennya ke sungai. Setelah diusut, pria tersebut kecewa karena harga buah naga yang murah. 

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Ratusan tabloid berisi hoaks ditemukan di Ciamis

Ilustrasi hoaksFreepik Ilustrasi hoaks

Dalam tiga hari, petugas Bawaslu Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menemukan 210 eksemplar tabloid Indonesia Barokah yang diduga berisi informasi menyesatkan alias hoaks.

Tabloid tersebut ditemukan di 12 kecamatan di Kabupaten Ciamis. Petugas menemukannya di sejumlah masjid dan kantor kecamatan.

"Pengecekan selama tiga hari. Ditemukan secara bertahap," kata Komisioner Bawaslu Ciamis Divisi Pencegahan dan Hubungan Antarlembaga Syamsul Maarif saat ditemui di kantor Bawaslu Ciamis, Selasa (22/1/2019)

Baca berita selengkapnya: Bawaslu Ciamis Temukan 210 Tabloid Diduga Berisi Hoaks Pilpres di 12 Kecamatan

2. Video viral petani buah naga buang hasil panennya

Sejumlah petani di Banyuwangi, Jawa Timur, membuang buah naga di sungai kecil karena harganya mahal.Screenshot video buah naga dibuang Sejumlah petani di Banyuwangi, Jawa Timur, membuang buah naga di sungai kecil karena harganya mahal.

Sebuah video berdurasi 59 detik menjadi perbincangan warganet. Dalam video itu tampak seorang petani membuang tumpukan buah naga merah ke sungai karena harganya murah.

Sambil membuang tumpukan buah naga ke sungai, pria di dalam video mengutarakan kekecewaannya terhadao kondisi harga buah naga.

“Ora payu guwak ae. Delok en ta rek sak mene akehe. Banjir nogo. Jenenge Kaji Kanali nggak nolak blas. Kenter aman wes" (Tidak laku, buang saja. Lihat saja sebanyak ini. Banjir naga. Namanya haji Kanali -sungai- sama tidak akan menolak. Hanyut aman wes),” kata laki-laki dalam video tersebut.

Total terlihat 10 keranjang besar yang berisi penuh buah naga dibuang di suang kecil. Selain itu, muncul video kedua yang mengaku bernama Agus Widiaputra. Agus meminta maaf dirinya telah membuang ratusan buah naga tersebut.

Baca berita selengkapnya: Petani Buang Buah Naga Merah ke Sungai karena Harganya Murah

3. Kasus pencabulan seorang guru privat di Bandung

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Polisi menangkap DRP (48), seorang guru privat yang diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap puluhan bocah di Bandung.

Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema mengatakan, pengungkapan kasus ini berawal dari laporan salah satu orangtua korban ke kepolisian setelah mendapati anaknya menjadi salah satu korban dari guru les privatnya sendiri.

Menurut keterangan salah satu orangtua korban, terdapat sejumlah video tak senonoh di dalam ponsel milik anaknya. Dalam salah satu rekaman video itu terdapat anaknya dan pelaku yang melakukan tindakan tak senonoh.

Baca berita selengkapnya: Guru Les Privat di Bandung Cabuli 34 Muridnya

4. Rencana Risma bangun SMA gratis mendapat kritikan

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, menerima penghargaan IKCI 2018 di Jakarta, Rabu (9/1/2019). Penghargaan tersebut digagas Harian Kompas.Dok. Pemkot Surabaya Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, menerima penghargaan IKCI 2018 di Jakarta, Rabu (9/1/2019). Penghargaan tersebut digagas Harian Kompas.

"Rencana membangun SMA (sekolah menegah atas) itu baik, tapi kami berharap agar wali kota berkonsultasi terlebih dahulu ke Gubernur Jatim maupun Kementerian Dalam Negeri," kata Junaedi, Wakil Ketua Komisi D Bidang Pendidikan DPRD Kota Surabaya, Selasa (22/1/2019), dilansir dari Antara.

Menurut Junaedi, sesuai UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, kewenangan pengelolaan SMA/SMK berada di pemerintah provinsi, sedangkan kewenangan pemerintah kabupaten/kota hanya untuk SD dan SMP.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya menyarankan agar rencana Risma tersebut dikaji ulang agar tidak dianggap melanggar asas kepatutan dan ketaatan terhadap regulasi yang sudah ada.

Baca berita selengkapnya: Anggota DPRD Kota Surabaya Ini Soroti Rencana Risma Bangun SMA Gratis

5. Deretan fakta "hilangnya" Wakil Bupati Trenggalek

Wakil Bupati Trenggalek Muhammad Nur Arifin di ruang kerja menunjukkan karya tulisnya.KOMPAS.com, Slamet Widodo Wakil Bupati Trenggalek Muhammad Nur Arifin di ruang kerja menunjukkan karya tulisnya.

Bupati Trenggalek Emil Dardak tak bisa berkata banyak terkait keberadaan wakilnya, Muhammad Nur Arifin.

Emil hanya meyakini, wakilnya tersebut sedang melakukan sesuatu untuk warga Trenggalek.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur meminta segera Wakil Bupati Trenggalek segera menghadap Gubernur Soekarwo dan menjelaskan duduk perkaranya.

Baca berita selengkapnya: 5 Fakta Hilangnya Wabup Trenggalek, Mas Ipin Telah Seminggu Mangkir hingga Peringatan dari Kemendagri

Sumber: KOMPAS.com (Robertus Belarminus, Michael Hangga Wismabrata, Agie Permadi, Ira Rachmawati, Candra Nugraha)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com