Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lumpuh sejak Bayi, Gadis asal Siantar Ini Tetap Berkreasi

Kompas.com - 17/01/2019, 10:44 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

"Praktis Mariani hanya bisa tidur tergeletak di tempat tidur selama hidupnya," kata boru Hutajulu.

Tanggal 23 Januari 2019 ini, putri sulungnya itu genap 24 tahun. Selama itu pula, Mariani harus disuapi makan, minum, hingga mandi dan BAB.

Baca juga: Pemerintah Pastikan Fasilitasi Pemulangan Shinta, TKI Lumpuh di Taiwan

Sedangkan, Tri Putri, masih bisa menggerakkan kedua kakinya walau kadang harus diseret. Dengan kondisi begitu, dia masih bisa beraktivitas seperti menyapu rumah, cuci piring, dan makan minum sendiri.

"Kalau Tri masih bisa bergerak dan membantu saya sekadarnya. Yang saya takut kalau dia jatuh saat pakai tongkat pas saya tak di rumah," kata boru Hutajulu, yang sehari-hari bertani sawah dengan suaminya.

Berkreasi

Tri Putri rupanya tak mau tinggal diam. Setelah sempat sekolah hingga kelas 6 SD dan kini sudah berhenti, dia mencoba untuk mencari kesibukan, yakni menyulam.

Berkat kesabaran dan ketekunan serta motivasi ibunya, Tri Putri sekarang sudah bisa memproduksi kruistik atau sulaman yang bahkan sudah dijual oleh ibunya.

Sejumlah hasil karyanya banyak dipajang di rumah mereka, seperti taplak meja, gambar gereja, rumah adat Batak, dan lain-lain.

Salah satu karyanya adalah rumah adat Batak yang dipajang di dinding rumah. Hasil sulaman itu menurut boru Hutajulu sudah ditawar orang untuk dibeli seharga Rp 1.500.000.

Namun, Tri Putri menolak dengan alasan karya itu merupakan kenangan.

"Dia tak mau menjual itu. Katanya karena kenangan. Biarlah hasil yang lain dijual, tapi untuk yang itu dia tak mau dijual," kata dia.

Bantuan dikurangi

Sejak Mariani dan Tri Putri mengalami lumpuh layu, dalam sepuluh tahun terakhir mereka mendapat bantuan dari Kementerian Sosial sebesar Rp 300.000 per bulan.

Namun, sejak 2018 lalu, bantuan itu justru dikurangi menjadi Rp 150.000 per bulan. Itu pun hanya untuk Mariani.

Sedangkan untuk Tri praktis sudah berhenti. "Tak tahu kenapa dikurangi. Kata petugas yang ada di kelurahan, itu lah keputusan atasannya. Sedangkan kepada Tri, diputus karena dianggap sudah bisa bergerak," tutur dia.

Baca juga: Kisah Meghan dan Harry Bertemu Penderita Lumpuh Layu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com