KOMPAS.com - KesempatanTiti Wati (37), wanita dengan bobot 300 kilogram, untuk menurunkan berat badan akhirnya terbuka. Titi mendapatkan tawaran operasi saluran pencernaan secara gratis.
Proses evakuasi Titi alias Titin tak tergolong mudah. Setidaknya butuh dua puluh orang untuk membawa Titi ke rumah sakit.
Relawan terpaksa menjebol pintu dan jendela agar bisa membawa ke luar Titi dari rumahnya.
Saat tiba di Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangkaraya, Titi pun harus menjalani sejumlah pemeriksaan kesehatan sebelum menjalani operasi.
Berikut ini fakta di balik kasus Titi Wati, perempuan berbobot 300 kilogram:
Mereka harus bekerja secara hati-hati agar tidak membahayakan Titi saat proses evakuasi. Relawan akhirnya berhasil membawa Titi keluar rumah setelah membobol pintu dan jendela.
Setelah itu, Titin dibawa dengan tandu khusus yang dibuat oleh pra relawan agar mampu menopang tubuhnya. Secara perlahan, Titin dibawa ke mobil yang akan membawanya ke rumah sakit.
Para relawan sengaja tidak membawa Titin ke rumah sakit dengan ambulans karena tidak ada brankar pasien yang seukuran tubuhnya.
Ibu rumah tangga penyuka gorengan dan air es tersebut mengalami masalah obesitas dengan bobot tubuh mencapai 300 kilogram. Hal itu dialaminya sejak 2013.
"Pola makan saya biasa saja, menurut saya tidak ada yang berlebihan, hanya saja saya tidak bisa minum tanpa air es, lalu saya juga paling suka makan gorengan," kata Titi, Selasa (8/1/2019).
Setelah berhasil dievakuasi dari rumah kontrakannya menuju Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangkaraya, Titin langsung menjalani beberapa tahap pemeriksaan kesehatan total.
Proses operasi hanya bisa dilakukan setelah semua proses pemeriksaan awal kesehatan Titin selesai dilaksanakan, serta tidak ada ditemukan gangguan kesehatan lainnya, yang dapat menghambat proses operasi.
Titin tampak tenang setelah berada di rumah sakit didampingi oleh suami, anak, serta beberapa keluarganya.