Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Populernya Capres-Cawapres Fiktif, Nurhadi-Aldo

Kompas.com - 07/01/2019, 14:34 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Berawal dari komunitas Facebook

Semua keriuhan di media sosial hari ini berawal dari grup Facebook yang dibentuk Nurhadi sejak lima tahun lalu. Dalam grup itu, Nurhadi kerap membagikan kata-kata motivasi, berbagi cerita kehidupan, dan promosi jasa pijat yang ia tekuni.

Dari situlah, kemudian ada seorang pemuda yang berasal dari Sleman, Yogyakarta, menghubungi Nurhadi dan meminta ijin untuk menjadikannya sosok capres fiktif melalui berbagai bentuk poster di internet.

Inilah awal mula terkenalnya sosok Nurhadi sebagai capres dagelan, terlepas dari latar belakangnya sebagai tukang pijit dan penjaja obat tradisional yang tidak memiliki singgungan sama sekali dengan dunia politik.

Baca juga: Di Balik Viralnya Presiden Nurhadi di Medsos Ada Campur Tangan Kreator Andal Misterius

Pengikut di media sosial

Pasangan ini mulai dibuatkan akun media sosial oleh para relawannya pada akhir Desember 2018 lalu. Mulai dari Instagram, Twitter, dengan nama @nurhadi_aldo dan halaman Facebook dengan nama @DildoforIndonesia.

Masing-masing akun tersebut sudah berhasil mendapatkan pengikut sebesar 245.000 di Instagram, 51.000 di Twitter, dan 139.000 di Facebook. Semua itu didapat kurang lebih hanya dalam waktu dua pekan sejak pertama kali dibentuk, akhir Desember 2018.

Pengikut Nurhadi-Aldo di media sosial pun bukan sekadar pengikut pasif. Mereka sangat aktif memberikan komentar, berpartisipasi membuat konten, menyebarluaskan dan bahkan menjadi relawan dari pasangan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com