Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Perbatasan RI-Timor Leste Serahkan 11 Senjata Api dan 1 Granat ke TNI

Kompas.com - 02/01/2019, 21:15 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


ATAMBUA, KOMPAS.com - Sejumlah warga di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang bermukim di kawasan perbatasan Indonesia dan Timor Leste, menyerahkan senjata api dan granat kepada TNI.

Warga menyerahkan langsung 11 pucuk senjata api dan satu granat kepada Anggota TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif Raider 408/SBH.

Pasi Intel Satgas Pamtas Yonif Raider 408/SBH Lettu Infanteri Harry Rezeki Utama Siregar mengatakan, penyerahan senjata api itu dilakukan secara sukarela oleh warga perbatasan.

Baca juga: Seorang TKI di Disidang Terkait Dugaan Kepemilikan Senjata Api di Malaysia

Menurut Harry, penyerahan senjata itu dilakukan warga di sejumlah tempat berbeda, sejak awal bulan Desember 2018 hingga 1 Januari 2019 kemarin.

"Dalam satu bulan sejak bertugas sebagai Satgas Pamtas RI-RDTL, tercatat 11 pucuk senjata api sudah diserahkan warga kepada kami," ungkap Harry, kepada Kompas.com, Rabu (2/1/2019) malam.

Harry merinci, 11 pucuk senjata api itu terdiri dari tujuh pucuk senjata api jenis sprinfield dan empat pucuk senjata api rakitan.

Sedangkan granat yakni granat nanas yang sudah tidak aktif lagi.

Baca juga: Warga Perbatasan Terpaksa Lintasi Jalan Putus untuk Menuju Nunukan

"Ada 10 warga di perbatasan yang serahkan senjata api dan granat itu. Mereka adalah warga eks Timor Timur (Timtim)," ujar dia.

Saat ini, senjata api dan granat disimpan di Markas Komando Satgas Pamtas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com