Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Fakta 2 Pekan Banjir Landa Desa Buluh Cina di Riau, Ekonomi Darurat hingga Sekolah Diliburkan

Kompas.com - 20/12/2018, 14:33 WIB
Idon Tanjung,
Khairina

Tim Redaksi

"Memang bantuan lambat datang. Mungkin karena baru diketahui (pemerintah) desa kami kebanjiran," ucap Sekretaris Desa Buluh Cina Rusdianto pada Kompas.com, Rabu (19/12/2018).

Dia mengatakan, bantuan sembako dari pemerintah sudah diberikan beberapa hari lalu. Kemudian sudah disalurkan ke warga.

5.Butuh Pakaian

Meski banjir saat ini sudah surut, tentu perekonomian warga Desa Buluh Cina belum stabil.

Selain masih mengharapkan bantuan makanan, warga juga butuh pakaian dan selimut.

"Saat ini kan masih ada beberapa rumah warga yang kebanjiran. Tapi sekarang sudah jauh surut. Sekitar 1 meter ada surutnya. Jadi warga saat ini butuh bantuan pakaian dan selimut," kata Sekdes Buluh Cina Rusdianto.

Selain mengharapkan adanya tambahan bantuan makanan, warga juga berharap ada bantuan pakaian dan stok obat-obatan.

"Bantuan pakaian belum ada. Sekarang sangat dibutuhkan. Baik pakaian dan juga selimut. Kemudian obat-obatan. Sebab setelah banjir ini akan banyak penyakit, seperti gatal-gatal dan sebagainya," ujar Rusdianto.

Dia menambahkan, banjir parah di Desa Buluh Cina cukup lama. Sama seperti tahun 2016 lalu.

"Tahun 2016 juga kayak gini. Lama banjirnya," kata Rusdianto.

6. Empat sekolah diliburkan

Anak-anak mandi di banjir yang melanda akses jalan menuju Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (18/12/2018)KOMPAS.com/IDON TANJUNG Anak-anak mandi di banjir yang melanda akses jalan menuju Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (18/12/2018)

Empat sekolah di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, sudah dua pekan diliburkan akibat dilanda banjir.

"Di sini ada empat sekolah yang dilanda banjir dan sudah dua pekan diliburkan. Ketinggian air dalam kelas mencapai 50 sentimeter, sehingga tidak memungkinkan aktivitas belajar mengajar dilangsungkan," kata Sekretaris Desa Buluh Cina Rusdianto pada Kompas.com, Kamis (20/12/2018).

Di empat sekolah ini ada ratusan anak-anak yang diliburkan pascabanjir akibat luapan air Sungai Kampar tersebut.

"Kalau jumlah anak sekolah, SD ada 200 orang murid, TK 10 orang, Paud 30 orang dan PDTA 87 orang," sebut Rusdianto.

Sementara untuk SMP dan SMA, tambah dia, masih tetap sekolah karena letaknya di luar Desa Buluh Cina.

"SMP dan SMA di luar. Jadi anak-anak di antar oleh orangtuanya ke sekolah menggunakan sampan. Tapi sekarang akses jalan dari Desa Buluh Cina ke Desa Baru sudah bisa dilewati. Begitu juga di kampung seberang, air sudah jauh surut," tambah Rusdianto.

Dia mengatakan, hingga saat ini masih ada puluhan rumah warga dan sekolah yang banjir. Menurut Rusdianto, tiga sampai lima hari ke depan kemungkinan akan mengering.

"Ini sudah lebih satu meter surutnya dari dua pekan lalu," katanya.

Kompas TV Banjir akibat curah hujan tinggi masih merendam empat kecamatan di Kota Jambi.<br /> <br /> Hingga Kamis (20/12) pagi, banjir akibat luapan Sungai Batanghari itu tak kunjung surut. Banjir di Kota Jambi pun sudah memasuki pekan ketiga.<br /> <br /> Pemkot Jambi meminta warga selalu waspada dan siaga. Hal ini mengingat hujan masih terus mengguyur wilayah mereka.<br /> <br /> Sejumlah bantuan sudah mulai dibagikan. Jumlah rumah yang terendam banjir lebih dari 200 unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com