Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta di Balik Lava Pijar Merapi pada Minggu Malam, Guguran ke Tenggara hingga Warga Waspada

Kompas.com - 17/12/2018, 10:17 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KOMPAS.comGunung Merapi mengeluarkan lava pijar pada Minggu (16/12/2018) malam. Guguran lava pijar terpantau terjadi pada pukul 19.08 WIB.

Beberapa hari sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengunjungi Pos Pemantauan Gunung Merapi di Kaliurang untuk memastikan kondisi terkini puncak Gunung Merapi.

Berikut ini fakta terbaru kondisi Gunung Merapi:

1. Guguran lava Merapi mengarah ke Tenggara

Gunung Merapi mengeluarkan material vulkanis saat terjadi letusan terlihat dari Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (1/6/2018). Gunung Merapi kembali mengalami letusan freatik pada pukul 08:20 WIB selama durasi dua menit dengan kolom letusan 6.000 meter yang teramati dari pos pemantauan Jrakah. Status Gunung Merapi masih tetap pada level II atau waspada. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/kye/18. ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA Gunung Merapi mengeluarkan material vulkanis saat terjadi letusan terlihat dari Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (1/6/2018). Gunung Merapi kembali mengalami letusan freatik pada pukul 08:20 WIB selama durasi dua menit dengan kolom letusan 6.000 meter yang teramati dari pos pemantauan Jrakah. Status Gunung Merapi masih tetap pada level II atau waspada. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/kye/18.

Guguran dan luncuran lava pijar kembali terlihat di puncak Gunung Merapi (2.930 mdpl) pada  Minggu (16/12/2018) malam.

Guguran dan luncuran lava pijar itu terpantau terjadi pukul 19.08 WIB. Luncuran mengarah ke tenggara, dan dapat terlihat jelas dari Dusun Balerante, Kemalang, Klaten.

Dari rekaman CCTV milik Agus, warga Balerante, guguran dari puncak Merapi berlangsung cukup lama. Tampak lelehan lava pijar menyusuri bukaan kawah ke lereng selatan.

Dilihat dari jalurnya, diduga lava masuk hulu Kali Gendol. Jarak kemungkinan di atas 300 meter, lebih jauh dari luncuran lava pijar pertama beberapa pada 22 November 2018.

Baca Juga: Minggu Malam, Gunung Merapi Keluarkan Lava Pijar 

2. Tidak ada kepanikan warga di lereng Merapi

Petugas memantau aktivitas kondisi Gunung Merapi pasca kenaikan status dari normal menjadi waspada dengan radio komunikasi di kawasan Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (22/5). Akibat meningkatnya status Gunung Merapi, BPPTKG mengimbau masyarakat yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana III untuk meningkatkan kewasapadaan. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/ama/18.ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko Petugas memantau aktivitas kondisi Gunung Merapi pasca kenaikan status dari normal menjadi waspada dengan radio komunikasi di kawasan Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (22/5). Akibat meningkatnya status Gunung Merapi, BPPTKG mengimbau masyarakat yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana III untuk meningkatkan kewasapadaan. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/ama/18.

Pengamatan kondisi Merapi memang terus dilakukan usai luncuran lava pijar para 22 November 2018 lalu.

Sebelum terjadi guguran lava pada Minggu (16/12/2018), kawasan Gunung Merapi dalam kondisi cerah.

Puncak Merapi dapat dilihat dari segala arah. Kondisi tersebut belangsung hingga malam hari saat terjadi guguran lava.

Masyarakat di sekitar lereng Merapi pun tenang, namun tetap waspada. Jainu, salah satu tokoh masyarakat di Balerante, mengatakan, warga tidak panik.

“Namun, warga senantiasa waspada,” kata Jainu ketika dihubungi.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Tidak Signifikan, Warga Diminta Tenang

3. Menteri Jonan kunjungi Pos Pengamatan Merapi

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan saat berada di ruang pengamatan aktivitas Gunung Merapi di Pos PGM Kaliurang, Sleman, Kamis (7/6/2018)KOMPAS.com / Wijaya Kusuma Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan saat berada di ruang pengamatan aktivitas Gunung Merapi di Pos PGM Kaliurang, Sleman, Kamis (7/6/2018)

Pada Rabu (12/12/2018), Jonan mengunjungi Pos Pemantauan Gunung Merapi di Kaliurang. Jonan mengatakan, tujuan kedatangannya adalah untuk mengetahui perkembangan aktivitas Gunung Merapi terkini.

Lebih khusus lagi, guna melihat potensi aktivitas selama libur Natal dan Tahun Baru.

"Kami mendahului, untuk antisipasi apakah ada yang perlu dipersiapkan apabila kegiatan vulkanis gunung-gunung berapi meningkat atau tidak. Salah satunya sekarang kami melihat Gunung Merapi di Pos Kaliurang," ujar Jonan.

Dalam kunjungannya tersebut, Jonan didampingi Kepala PVMBG Kasbani, Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida, dan Kasi Gunung Merapi Agus Budi Santoso.

Baca Juga: Pastikan Gunung Merapi Aman Jelang Natal dan Tahun Baru, Menteri Jonan Tinjau Pos Pantau di Yogyakarta

4. Penjelasan Kepala PVMBG tentang kondisi Gunung Merapi

Menteri ESDM Ignasius Jonan saat mendengarkan penjelasan Kepala PVMBG Kasbani terkait situasi terkini aktivitas Gunung Merapi di pos pantau Kaliurang Yogyakarta, Rabu (12/12/2018). KOMPAS.com / WIJAYA KUSUMA Menteri ESDM Ignasius Jonan saat mendengarkan penjelasan Kepala PVMBG Kasbani terkait situasi terkini aktivitas Gunung Merapi di pos pantau Kaliurang Yogyakarta, Rabu (12/12/2018).

Kasbani mengatakan, saat ini Gunung Merapi memasuki fase magmatik dengan tipe erupsi efusif. Radius bahaya 3 Km dari puncak gunung Merapi.

"Kubah lava baru kondisinya saat ini masih stabil dan saat ini (sebaran material) sudah meliputi seluruh kawah, maka di ujung-ujungnya ada potensi terjadi guguran. Perkembangan pembentukan kubah lava sangat lambat, jauh jika dibandingkan tahun 2006 dan 2010 lalu," kata dia, Rabu (12/12/2018).

Seperti diketahui, empat hari kemudian, guguran lava terjadi di puncak Merapi dengan arah luncuran ke Tenggara.

Baca Juga: Dibanding Volume Kawah, Pertumbuhan Kubah Lava Merapi Masih Kecil

5. Tangkal hoaks terkait bencana, BPBD Jateng gandeng media

Kegiatan sosialisasi bencana gunung Merapi yang digelar oleh BPBD Provinsi Jawa Tengah di Hotel Galuh Prambanan Klaten, Sabtu (15/12/2018).KOMPAS.com/IKA FITRIANA Kegiatan sosialisasi bencana gunung Merapi yang digelar oleh BPBD Provinsi Jawa Tengah di Hotel Galuh Prambanan Klaten, Sabtu (15/12/2018).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah akan melibatkan awak media dalam upaya penanggulangan bencana, khususnya erupsi Gunung Merapi.

"Mungkin saya sedikit terlambat merespons kepada media. Ini koreksi bagi birokrasi kami. Ternyata media perlu membentuk suatu forum untuk edukasi kebencanaan dan akan saya eksekusi 2019 nanti," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa Tengah Sarwa Pramana di Klaten, Sabtu (15/12/2018).

Selain edukasi tentang kebencanaan melalui media, Sarwa juga berharap informasi melalui awak media dapat menangkal hoaks. BPBD akan mengklarifikasi informasi tentang bencana dengan lembaga resmi.

"Terkait hoaks, kami selalu klarifikasi kepada lembaga yang berkompetensi, biasanya dengan Pak Topo (HUmas BNPB), kalau soal Merapi dengan Bu Heni (Kepala BPPTKG Yogyakarta)," ujar Sarwa.

Baca Juga: Hadapi Merapi, BPBD Jateng Akan Bikin Forum Edukasi Kebencanaan

Sumber: KOMPAS.com (Ika Fitriana, Wijaya Kusuma, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com