JAYAPURA, KOMPAS.com - Dari 16 jenazah yang ditemukan di Puncak Kabo, lokasi pembunuhan yang diduga karyawan PT Istaka Karya yang melakukan pembangunan jembatan Jalan Trans Papua, di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, sebanyak sembilan diantaranya telah berhasil dikenali, Jumat (7/12/2018).
Diketahui dari 16 jenazah yang ditemukan, sebanyak sembilan jenazah berhasil dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika, untuk dilakukan identifikasi dan otopsi.
Dari sembilan jenazah itu, berhasil dikenali identitasnya oleh tim forensik dari kepolisian dan FK Uncen yang melaksanakan otopsi di RS Charita Timika.
Baca juga: Hari Ini, 9 Jenazah Pekerja Jembatan di Nduga Papua Diserahkan ke Keluarga
Berikut nama korban meninggal dunia karyawan PT Istaka Karya yang teridentifikasi:
1. Agustinus
2. K jepry simaremare
3. Carly Fatrini
4. Alpianus M
5. Muhamad Agus
6. Fais Syaputra
7. Yosafat
8. Aris Usi
9. Yusron
Baca juga: Tujuh Jenazah yang Dibunuh KKB di Nduga Papua Dipastikan Karyawan PT Istaka Karya
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhamad Aidi mengungkapkan sudah ada sembilan orang korban meninggal dunia berhasil dikenali identitasnya dan dipastikan seluruhnya karyawan PT Istaka Karya.
Aidi menambahkan, sembilan korban meninggal dunia merupakan karyawan PT Istaka Karya yang bekerja dalam pembangunan Trans Papua, yang kemudian dibunuh oleh kelompok separatis yang dikomandoi Egianus Kogoya.
“Jadi data yang kami terima ada 28 karyawan PT Istaka Karya yang bekerja untuk pembangkangan jembatan di Kali Yigi. Ada tujuh orang selamat, sembilan dipastikan meninggal dunia, 10 orang belum teridentifikasi dan dua orang masih belum ditemukan,” katanya.
Jenazah masih bisa dikenali
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ahmad Mustofa Kamal mengungkapkan, kondisi jenazah secara fisik wajahnya masih bisa dikenali. Hanya saja perlu dilakukan pendataan terhadap identitas mereka.
Baca juga: 6 Fakta Pertempuran di Puncak Kabo, Helikopter TNI Diserang hingga Penemuan 15 Jasad
Dikatakannya, para korban kebanyakan mendapat luka tembak dan luka bacok disekujur tubuhnya. Hanya saja kondisi mereka masih bisa dikenali secara utuh.
“Tim forensik tentunya perlu mengidentifikasi para korban. Data yang diperoleh, tentu harus dicocokkan dengan korban. Kini mereka dalam proses identifikasi identitasnya. Kebanyakan luka mereka alami, luka tembak dan bacok di tubuhnya,” ujarnya, Kamis (6/12/2018).
Kamal menambahkan kemungkinan masih ada korban lainnya yang belum ditemukan di Puncak Kabo, sehingga anggota masih terus berupaya mencari kemungkinan-kemungkinan masih ada korban yang belum ditemukan.
“Ya. Kami terus berupaya untuk melalukan pencarian terhadap korban. Disamping itu tim juga melakukan pengejaran terhadap pelakunya,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.