Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah di Polman Ini Tertimbun Lumpur, Siswa dan Guru Gotong Royong Evakuasi Sarana Belajar

Kompas.com - 04/12/2018, 17:21 WIB
Junaedi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Dua sekolah terpencil di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, tertimbun luberan lumpur dari tiga titik lokasi longsor di sepanjang muara Sungai Kaleo, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Senin (3/12/2018).

Sekolah SD Padang Kaleok di Desa Kaleok, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, misalnya, para siswa dan guru yang seharusnya menggelar ujian semester ganjil terpaksa sibuk mengevakuasi fasilitas belajar ke halaman sekolah agar tidak kotor dan rusak.

Fasilitas belajar yang dievakuasi itu mulai dari meja dan lemari buku, yang tertimbun luberan lumpur setinggi 30 sentimeter dari lantai sekolah.

Kepala SD Padang Kaleok Binuang, Antonius menyebut, agar proses belajar mengajar dan ujian semester tetap bisa digelar pekan ini hingga selesai tepat waktu sesuai jadwal nasional, pihak sekolah rencananya akan mengevakuasi sarana belajar ke kolong rumah warga sementara.

Baca juga: Tebing Batu di Polewali Mandar Longsor, BPBD Sulbar Tak Bisa Evakuasi 1 Korban

Lumpur setinggi 30 sentimeter lebih yang menimbun sekolah kami berasal dari tiga titik longsor di sepanjang muara Sungai Kaleok, hingga materialnya meluber sampai ke sekolah,” kata Kepala SD Padang Kaleok Binuang, Antonius, Selasa (4/12/2018).

Sementara, sekolah lainnya tak bisa menggelar aktivitas pembelajaran lantaran gurunya terjebak longsor dan tak bisa tembus hingga ke sekolah.

Proses evakuasi sarana belajar tak mudah, sebab timbunan lumpur membuat siswa dan guru kesulitan berjalan sambil mengevakuasi sarana belajar ke tempat aman.

Antonius mengatakan, curah hujan yang masih tinggi dan penyempitan muara Sungai Kaleok, membuat sekolahnya rawan kembali tertimbun material longsor yang terbawa arus.

Sekolah tertimbun lumpur siswa dan guru Sekolah terpencil di Polewali mandar sulawesi barat bergotong royong mengevakuasi sarana belajar yang tertimbun lumpur.KOMPAS.Com Sekolah tertimbun lumpur siswa dan guru Sekolah terpencil di Polewali mandar sulawesi barat bergotong royong mengevakuasi sarana belajar yang tertimbun lumpur.

Menurut dia, saat ini, lebih aman belajar di kolong rumah warga, daripada membersihan material lumpur.

Sebab, kemungkinan luberan lumpur masih akan terus menggenangi sekolahnya selama musim hujan dan musim banjir.

Sementara, guru SD 13 Kaleok, Hasriadi, yang juga terdampak longsor dan luberan lumpur mengaku, tak bisa tembus ke sekolahnya lantaran beberapan titik jalan putus tertimbun longsor hingga tak bisa dilalui kendaraan motor.

Baca juga: Jalan Poros Kutai Kartanegara Longsor, Satu Orang Dikabarkan Terkubur

“Setidaknya ada tiga titik longsor yang memutus akses jalan. Saya tidak bisa tembus ke sekolah karena ruas jalan tertutup material longsor,” kata Hasriadi, yang terjebak longsor di jalan.

Hasriadi yang membawa dokumen ujian semester mengatakan, kemungkian ujian semester ganjil siswanya hari ini ditunda karena guru tak bisa tembus ke sekolah.

Guru sekolah terpencil ini menyebutkan, potensi curah hujan yang tinggi dan banyaknya titik longsor di sepanjang muara Sungai Kaleok kemungkinan masih akan terus membawa luberan lumpur, hingga menggenangi sekolah yang lokasinya hanya beberapa meter dari muara sungai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com