Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tebing Batu di Polewali Mandar Longsor, BPBD Sulbar Tak Bisa Evakuasi 1 Korban

Kompas.com - 03/12/2018, 13:15 WIB
Junaedi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – BPBD Sulawesi Barat (Sulbar) tidak bisa mengerahkan alat berat untuk mengevakuasi satu korban tewas tertimbun longsoran tebing batu di di Desa Taramanu Tua, Kecamatan Tutar, Polewali Mandar, Sulawesi Barat pada Senin (3/12/2018). 

Padahal, peristiwa longsor terjadi sejak akhir November lalu. 

Terputusnya akses jalan dan medan yang berat akibat longsoran batu membuat BPBS Sulbar kesulitan mengerahkan alat berat ke lokasi. Warga sekitar juga harus menyusuri jalan tebing dan jalan setapak di pinggir sungai yang licin untuk mencapai lokasi bencana. 

Masyarakat dan aparat sekitar kewalahan melakukan evakuasi korban menggunakan alat seadanya, seperti sekop dan linggis. Sebab, bongkahan batu yang longsor berbobot puluhan ton. 

Walaupun sudah bekerja beberapa hari, warga dan aparat masih belum menemukan jenazah Darmi dan satu korban lainnya. 

Baca juga: 8 Warga Tertimpa Tebing Batu Setinggi 50 Meter, 1 Tewas dan 1 Lagi Masih Dicari

Masyarakat dan aparat bekerja dengan hati-hati, sebab tebing batu setinggi 50 meter tersebut masih kerap longsor, bahkan nyaris menimpa warga yang melakukan evakuasi. 

Cuaca hujan yang kurang bersahabat juga dikhawatirkan warga yang melakukan evakuasi, sebab sungai Taramanu sewaktu-waktu bisa meluap saat warga melakukan pencarian korban. 

BPBD Sulbar yang berkunjung ke lokasi kejadian dan bersilaturrahmi dengan para keluarga korban dan menyerahkan bantuan sembako dan dana Rp 5 juta.

Suandi, salah satu petugas BPBD Sulbar mengatakan, satu-satunya cara untuk mengevakuasi korban adalah dengan mengerahkan alat berat ekskavator. Namun, kondisi medan tidak memungkinkan pihaknya melakukan hal tersebut. 

Baca juga: Kisah Wanita Tangguh, Para Penenun di Polewali Mandar

"Melihat situasi dan kondisi medan berupa bebatuan besar bertonase puluhan ton, agak sulit dievakuasi dengan cara manual. Sementara untuk menjangkau lokasi melalui jalan tebing yang licin dan sempit, sangat tidak mungkin dilalui alat berat," katanya, Senin (3/12/2018). 

“Khusus untuk satu korban yang belum ditemukan karena tertimbun reruntuhan bongkahan batu besar sangat sulit dievakuasi karena tak ada akses jalan untuk mobilisasi alat berat.”

Keluarga pasrah

Salah satu keluarga korban Darmi, yakni Mahmuddin menuturkan kronologi kejadian nahas yang menimpa kerabatnya tersebut.

Menurut dia, saat kejadian, korban bersama delapan anggota keluarga lain dan tetangga sedang berjalan menyusuri tebing batu licin di sungai Taramanu.

Baca juga: Kekeringan, Warga di Polewali Mandar Seduh Air Sungai untuk Diminum

Mereka berjalan pulang usai mencari kemiri di kebunnya. Saat melintasi jalan setapak yang licin tersebut, tiba-tiba tebing batu longsor dan menimpa korban.

“Keluarga pasrah saja karena melihat kondisi medan memang agak sulit dijangkau alat berat,” tutur Mahmuddin. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com