GOWA, KOMPAS.com - Bripka Ismail Akbar, seorang polisi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, rela menanggalkan pistol dan menggantikannya dengan papan tulis kecil saat bertugas.
Hal ini dilakukan lantaran Ismail harus mengajar baca tulis anak-anak putus sekolah. Setiap hari ia harus menyusuri permukiman dan perkebunan warga untuk mengajak anak-anak agar menyadari arti penting pendidikan.
Bertugas di wilayah pedalaman tak membuat Ismail patah semangat dalam menjalankan tugas-tuganys sebagai personel Kepolisian Sektor (Polsek) Tombolopao.
Di sela kesibukannya menjalankan tugas sebagai Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkantibmas), Bripka Ismail mengajar anak-anak petani Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
"Saya ini kan Bhabinkantibmas yang setiap hari harus berinteraksi langsung kepada masyarakat untuk memecahkan berbagai permasalahan mereka, dan dari sinilah saya menemukan fakta bahwa banyak anak yang putus sekolah. Sebab, mereka lebih memilih berkebun bersama orangtua mereka," kata Bripka Ismail Akbar.
Awalnya, mengajak anak-anak untuk belajar bukanlah hal yang mudah, tetapi hal ini bukanlah halangan. Bripka Ismail mengawalinya dengan memberikan pemahaman kepada orangtua mereka pentingnya pendidikan.
Baca juga: Kisah Polisi Kenalkan Laptop dan Internet kepada Anak Nelayan di Buton Selatan
Dari sinilah satu persatu anak-anak mulai membuka diri untuk belajar membaca dan menulis. Pada awalnya, anak-anak belajar sedikir demi sedikit di rumah mereka masing-masing dengan bimbingan Bripka Ismail, hingga akhirnya jumlah mereka mencapai 21 orang.
Guna mempermudah proses belajar dan mengefisiensikan waktu, Bripka Ismal mulai mengumpulkan anak-anak untuk belajar bersama dan memilih sungai untuk belajar.
Hal ini dilakukan lantaran anak Sungai Kanreapia memiliki air yang dangkal dan sangat jernih serta terdapat bebatuan dengan ukuran raksasa. Bebatuan inilah digunakan sebagai tempat duduk dan meja dalam belajar dan mengajar.
"Kenapa saya memilih sungai, sebab hal ini anak-anak tidak bosan belajar, sebab mereka bisa belajar sambil bermain," kata Ismal Akbar
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.