Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Polisi Dirikan Rumah Singgah dan Jemput Ibu Hamil dari Hutan

Kompas.com - 13/10/2018, 16:10 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Brigadir Oky Heru Prasetyo terlihat serius berbicara dengan pasangan muda di dalam rumah sederhana di Kampung Tlocor, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Kamis (11/10/2018).

Lokasi itu tepatnya berada di tengah hutan lereng Gunung Raung.

Pasangan muda tersebut adalah Mashudi (29) dan Jumiati (19) yang sedang hamil 9 bulan dengan hari perkiraan lahir (HPL) 12 Oktober 2018.

Kedatangan Brigadir Oky hari itu untuk menjemput Jumiati, ibu hamil risiko tinggi, karena perempuan itu berusia di bawah 20 tahun. Jumiati diajak turun dan tinggal di rumah singgah Mitra Bersama hingga melahirkan bayinya.

Upaya tersebut dilakukan Brigadir Oky agar ibu dan bayinya selamat. Sebab, kondisi jalan yang dilalui untuk menuju layanan kesehatan terdekat sangat berbahaya bagi ibu hamil.

Mereka harus melalui jalan berbatu dan terjal sejauh 9 kilometer melintasi hutan untuk menuju ke bidan terdekat.

"Bisa dibayangkan jika tiba-tiba mau lahiran dan harus melewati jalan tanah berbatu. Iya kalau ada kendaraan. Kalau nggak ada? Ini bahaya untuk dua nyawa baik ibu dan bayinya. Jadi saya berkolaborasi dengan pihak puskesmas untuk menjemput mereka kemudian tinggal di rumah singgah di bawah sana," kata Brigadir Oky kepada Kompas.com, Kamis (11/10/2018).

Baca juga: Kisah Polisi Bangun Kampung Berkebun, Ubah Eks Bandar Narkoba Jadi Petani Jahe

Rumah singgah yang diberi nama "Mitra Bersama" diinisiasi dari Brigadir Oky yang juga menjadi Bhabinkamtibmas Desa Jambewangi.

Rumah singgah yang diresmikan pada tanggal 14 Agustus 2018 itu bukan hanya untuk rumah singgah sementara bagi ibu hamil yang tinggal di lereng Gunung Raung, tetapi juga digunakan untuk pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat sekitar setiap hari Sabtu oleh tenaga kesehatan Puskesmas Sempu.

"Saya izin ke pihak Perhutani untuk menggunakan tanah milik Perhutani, sedangkan bahannya saya mengumpulkan sumbangan dari berbagai pihak dan saat membangun ya masyarakat sini semuanya gotong-royong. Dua minggu langsung selesai dan bisa dimanfaatkan," jelas Brigadir Oky.

Rumah singgah "Mitra Bersama" tersebut didirikan di Dusun Krajan di tepi jalan desa yang bisa diakses oleh ambulans. Sementara untuk suami atau keluarga yang menjaga ibu hamil hingga melahirkan akan mendapatkan uang saku untuk mencukupi kebutuhan pribadi mereka selama di rumah singgah.

"Nanti bisa untuk beli makan atau kebutuhan lainnya dari uang yang diambilkan dari lembaga zakat dan infaq. Kalau mau lahiran, bisa bidannya yang datang ke sini atau jika butuh penanganan khusus untuk dibawa ke rumah sakit, ambulans bisa langsung datang. Kalau ibu hamilnya di atas sana nggak mungkin menjemput pakai ambulans karena geografisnya susah. Harus masuk hutan," jelasnya.

Brigadir Oky dan Laskar Sakinah dari kader Posyandu Puskesmas Sempu sedang mendatangi rumah ibu hamil resiko tinggi di Kampung Tlocor Desa JambewangiKOMPAS.COM/Ira Rachmawati Brigadir Oky dan Laskar Sakinah dari kader Posyandu Puskesmas Sempu sedang mendatangi rumah ibu hamil resiko tinggi di Kampung Tlocor Desa Jambewangi

Brigadir Oky mengaku inisiatif tersebut ia lakukan untuk menekan angka kematian pada ibu melahirkan dan bayi. Bahkan ia juga ikut menyosialisasikan tentang pentingnya pemeriksaan ibu hamil, terutama yang berisiko tinggi.

Pernah suatu hari, seorang ibu hamil menolak untuk diperiksa di rumah sakit, padahal dia memiliki risiko tinggi karena kehamilan ke-10 dan usianya sudah 35 tahun. Selain itu, HB rendah sehingga kemungkinan pendarahan sangat tinggi.

"Akhirnya saya datang ke rumahnya dan meminta kepada suaminya untuk membawa istrinya ke rumah sakit. Saya bilang kalau menjaga kelangsungan hidup adalah salah satu kewajiban agama. Memang suaminya fanatik agama. Mereka kemudian mau dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com