PASANGKAYU, KOMPAS.com – Ratusan siswa SDN Marambeau, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, terpaksa belajar di tenda, Sabtu (24/11/2018), setelah dua pekan libur karena sekolahnya terendam banjir.
Para orangtua siswa bersama aparat desa setempat mendirikan tenda agar anak-anak mereka bisa tetap belajar.
Sistem belajar mengajar berlangsung bergantian karena terbatasnya sarana dan fasilitas.
Kepsek SDN Marambeau Sutarman mengatakan, tenda ini dibangun warga bersama aparat desa karena tak ada respons dari dinas pendidikan saat ia melaporkan kondisi sekolahnya.
“Berkat kerja sama orangtua siswa, aparat dusun dan desa sepakat mendrikan tenda agar proses belajar mengajar bisa dilangsungkan meski sekolah mereka dilanda banjir,” kata Sutarman.
Meski belajar di tenda, ratusan siswa ini terlihat ceria karena bisa kembali berkumpul bersama teman-temannya yang selama dua pekan tak bertemu.
“Sekolahnya banjir jadi belajar di tenda. Senang banyak teman,” kata Sulbar, salah seorang siswa SDN Marambeau.
Para orangtua siswa berharap, anak-anak mereka bisa belajar dengan baik untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian semester pertama tahun ini.
Sejak dua tahun terakhir, banjir selalu merendam Desa Karya Bersama. Setiap memasuki musim hujan, warga resah karena rumah mereka selalu terendam banjir.
Banjir terjadi akibat tanggul Sungai Laring jebol sejak 2017, tetapi hingga kini belum diperbaiki oleh pemerintah setempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.