Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pintu Waduk PLTA Koto Panjang Dibuka, Masyarakat di Hilir Sungai Diminta Waspada

Kompas.com - 13/11/2018, 12:28 WIB
Citra Indriani,
Khairina

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Tiga pintu pelimpah (spillway gate) waduk PLTA Koto Panjang di Kabupaten Kampar, Riau, saat ini telah dibuka.

Masyarakat yang ada di bagian hilir Sungai Kampar diimbau waspada banjir.

"Diharapkan bagi masyarakat yang berada dan beraktivitas di sisi hilir (aliran Sungai Kampar) untuk tetap waspada, bagi petani ikan keramba agar lebih memperhatikan kondisi ketinggian air," imbau Kepala BPBD Riau Edwar Sanger, Selasa (13/11/2018).

Dia mengaku, sudah berkoordinasi dengan pihak manajemen PLTA Koto Panjang terkait elevasi di waduk bendungan saat ini.

"Tiga pintu pelimpah saat ini dibuka dengan ketinggian masing-masing 50 sentimeter. Total besaran outflow rata-rata per jam sebesar 580 m3/detik (outflow pintu pelimpah 230 m3/detik + outflow turbin 350 m/detik) dengan inflow rata-rata jam 420 m3/detik," kata Edwar.

Sementara, untuk elevasi waduk, saat ini mencapai 82.69 Mdpl dan ada penurunan elevasi 43 sentimeter sejak Jumat (9/11/2018) lalu. Sebelumnya, elevasi waduk mencapai 83.12 Mdpl.

"Dengan diturunkannya tinggi buka pintu pelimpah, diperkirakan ada penurunan elevasi sungai antara 30-50 sentimeter," jelas Edwar.

Baca juga: Kebutuhan Dana Pembangunan Waduk Jelutung Diperkirakan Rp 3 Triliun

Meski belum berdampak banjir di bagian hilir Sungai Kampar, warga yang tinggal di bantaran sungai tetap waspada karena intensitas hujan masih cukup tinggi.

Sementara itu, musim hujan masih terjadi di wilayah Riau. Sejak beberapa hari terakhir, hujan dengan intensitas tinggi melanda sebagian wilayah, termasuk Kabupaten Kampar.

Tak hanya itu, debit air dari sungai di wilayah Sumatera Barat hingga saat ini masih tinggi mengalir ke arah bendungan waduk PLTA.

Sedangkan akibat hujan terus menerus di beberapa wilayah telah menyebabkan banjir, diantaranya, Kabupaten Rokan Hilir, Pelalawan, Rokan Hulu, Indragiri Hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi.

Banjir ini disebabkan oleh luapan air sungai yang masuk permukiman warga, yang merendam rumah, sekolah dan tempat ibadah. Bahkan, akibat banjir tersebut dua bocah tewas di Kabupaten Indragiri Hulu akhir pekan lalu.

Kompas TV Selain itu, pasokan air gratis ini juga dibatasi dikarenakan anggaran pemerintah daerah sangat terbatas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com