BNPB melaporkan, satu unit jembatan hanyut dan dua jembatan putus karena diterjang banjir.
3. Kereta api bandara sampai tertahan
Kereta api bandara Minangkabau Ekspres yang datang dari arah bandara menuju Simpang Haru, Padang, Sumatera Barat (Sumbar), tertahan satu jam lebih karena meningkatnya volume air di banjir kanal.
"Kereta datang tadi sekitar pukul 15.30 WIB, namun tidak bisa melanjutkan perjalanan karena meningkatnya volume air di kawasan banjir kanal," kata petugas Pintu Perlintasan Kereta I, Seprita Dedi, di Padang, Jumat, seperti dikutip dari Antara.
Kereta tertahan sebelum perlintasan Alai Parak Kopi, karena rel di kawasan tersebut melintasi banjir kanal. Setelah tertahan satu jam lebih, kereta akhirnya bisa melintasi banjir kanal sekitar pukul 17.00 WIB.
Baca juga: Wali Kota Airin: Banjir Tangsel karena Drainase Antar-Perumahan Tidak Tersambung
Kereta sempat mencoba melewati rel tersebut, namun karena pertimbangan keselamatan akhirnya balik lagi ke tempat pemberhentian di Alai.
4. Terparah dalam 40 tahun terakhir
Warga di RW 011, Kelurahan Alai Parak Kopi, Padang, kehilangan barang-barang dari rumah dan membutuhkan bantuan pascabanjir menerjang permukiman mereka pada hari Jumat.
"Barang-barang serta pakaian saya hanyut terbawa air," ujar salah seorang warga, Asrizal (45).
Menurut dia, banjir itu yang terparah dalam empat puluh tahun terakhir di kawasan setempat.
Pihak kelurahan sudah berkomunikasi dengan instansi terkait untuk pendirian tenda darurat.
Warga membutuhkan sejumlah bantuan, mulai dari makanan, pakaian, selimut, tikar, hingga buku pelajaran untuk anak-anak.
"Warga membutuhkan bantuan karena rumah digenangi air, baik beras dan peralatan warga basah dan ada yang terbawa air," kata Lurah Alai Parak Kopi, Agustinus, di Padang, Jumat malam.
Hingga pukul 22.00 WIB, setidaknya sudah ada bantuan berupa 700 nasi bungkus serta mi instan yang datang dari berbagai instansi pemerintahan, swasta, serta relawan.
Baca juga: Sebagian Korban Banjir Padang Tak Bisa Sahur
Ada sekitar 200 unit rumah warga yang terdampak banjir di daerah tersebut dengan 650 Kepala Keluarga (KK). Delapan unit di antara rumah tersebut diketahui mengalami rusak parah.